Pendidikan

Berani Eksplorasi Diri, Rektor UK Petra Tak Pernah Batasi Kemampuan

Jumat, 11 September 2020 - 17:34 | 208.07k
Rektor Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M. Eng (Foto: dok. UK Petra)
Rektor Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M. Eng (Foto: dok. UK Petra)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Di balik suksesnya Rektor Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya, Prof Dr Ir Djwantoro Hardjito, MEng mengaku dirinya tidak pernah membatasi kemampuan.

Berawal menjadi dosen di salah satu kampus swasta di Nusa Tenggara Tengah (NTT) yaitu Universitas Katolik Widya Mandira, kini Djwantoro menjadi Rektor UK Petra. 

"Impian saya dari dulu ingin menjadi dosen, tetapi saya tidak pernah membatasi diri saya hanya untuk menjadi dosen," tutur Djwantoro saat ditemui TIMES Indonesia di UK Petra, Jumat (11/9/2020).

Dwantoro menceritakan, usai lulus kuliah S1 di UK Petra, selama 13 tahun dirinya menjadi dosen Teknik di salah satu kampus swasta terpencil di NTT.

"Meski gaji pas-pasan waktu itu, saya tidak pernah membatasi diri saya hanya sebagai dosen. Waktu itu saya juga membantu mengurus administrasi di situ," ungkap Djwantoro.

Lanjutnya, kampus di NTT tersebut waktu itu tidak memiliki administrasi yang terstruktur. Sehingga dengan tekad dan harapan, Djwantoro membantu untuk merapikan sistem administrasi tersebut.

"Meski tugas saya hanya menjadi dosen, tetapi waktu itu administrasi di sana tidak rapi, sehingga atas izin universitas saya membantu merapikan hingga akhirnya sudah rapi. Satu per satu mahasiswa merasakan kelulusan yang administrasinya jelas," urai Djwantoro.

Di sela 13 tahun tersebut, ia juga melanjutkan pendidikannya S2 di Institut of Technology di Thailand. Kemudian dilanjutkan mendapat beasiswa S3 di Australia.

Usai lulus S3, Djwantoro melanjutkan mengajar di salah satu kampus Malaysia. Namun, berselang 5 tahun, ia memilih kembali mengajar di Indonesia. Pada 2010 dia mulai menjadi dosen di Teknik Sipil UK Petra. "Saya ingin kembali ke negara saya sendiri," ungkap Djwantoro.

Usai menjadi dosen teknik, di tahun 2013 Djwantoro menjadi Wakil Rektor UK Petra. Dilanjutkan 2017, ia pun menjadi Rektor UK Petra hingga kini. Dalam hal ini, Djwantoro berusaha melakukan dua hal yaitu, pertama melakukan sesuatu dengan senang dan sepenuh hati, kedua berusaha meningkatkan kapasitas diri.

"Saya berusaha melakukan sesuatu dengan senang dan sepenuh hati serta berusaha meningkatkan kapasitas diri saya," kata alumnus doktor di Australia tersebut.

Dwantoro melanjutkan, dirinya tidak mengukur gaji yang didapatkannya, serta selalu ingin meningkatkan kapasitas formal maupun informal. "Meski gaji kecil sekali, harus percaya bahwa Tuhan mencukupi leeat berbagai cara. Kita harus bisa mensyukuri atas segala nikmat yang diberi oleh Tuhan," ujar Djwantoro.

Dalam hal ini, Djwantoro berpesan kepada generasi muda bangsa Indonesia ini untuk berani mengeksplore diri, serta tidak membatasi kemampuan yang dimilikinya.

"Jangan mengandalkan kuliah, pentingnya mengembangkan softskill untuk dikuasai, berfikiri kritis, karakter sangat penting dijaga, dan kemauan belajar sendiri," ungkap Rektor UK Petra Surabaya ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES