Erick Thohir: Jangan Sampai Pilkada 2020 Jadi Gelombang 3 Penyebaran Covid-19

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir menekankan agar pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 tidak menjadi gelombang ketiga penyebaran Covid-19.

"Kita menekankan pada situasi Pilkada dan pernyataan Komite PCPEN termasuk saya sendiri sangat keras, jangan kita bicara sukses Pilkada tapi gagal dalam penanganan Covid-19 karena situasi ini bisa menjadi gelombang ketiga yang sangat membahayakan," ujar Erick, Jumat (11/9/2020).

Erick mengimbau para calon pemimpin daerah yang berkompetisi harus peduli dan menjalankan disiplin protokol kesehatan pencegahan Covid-19, jika terjadi sebaliknya berarti mereka tidak peduli. "Jangan hanya mengutamakan terpilihnya saja, tapi mengorbankan risiko fatalitas kematian Covid-19," tegas dia.

Menteri BUMN tersebut berulang kali mengingatkan agar penerapan dan disiplin protokol kesehatan pencegahan Covid-19 harus tetap dilakukan oleh semua masyarakat, demi menekan penyebaran pandemi mematikan tersebut.

"Saya tidak ada maksud menakut-nakuti bahwa kita tidak akan melihat penurunan jumlah kasus Covid secara signifikan, kalau perilaku disiplin protokol kesehatan tidak dilakukan bersama-sama," ujar Erick

Jika dilihat bagaimana kasus-kasus yang terjadi di Indonesia sekarang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara seperti India, Brazil dan Amerika Serikat, namun semua pihak tidak mau Indonesia terus mendekati angka-angka penyebaran Covid-19 di negara-negara tersebut.

Kata dia, bukan tidak mungkin Indonesia mengalami situasi yang sama dengan India, dimana kasus penyebaran Covid-19 mencapai angka satu juta kasus hanya dalam tempo 12 hari.

"Kalau kita berasumsi jelek saja misalkan terjadi 3.000 kasus covid per hari, maka di akhir Desember 2020 kasus pandemi Indonesia bisa mencapai 500 ribu," tegas Erick Thohir, menekankan agar pelaksanaan Pilkada Serentak tidak menjadi gelombang ke-3 penyebaran Covid-19 di Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement