TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Seluruh kader GP Ansor Banyuwangi, menolak keberadaan gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Gerakan tersebut disinyalir mampu menimbulkan perpecahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Tegas, kami menolak keberadaan KAMI di Banyuwangi,” ucap Ketua GP Ansor Banyuwangi, Sukron Makmun Hidayat, Jumat (11/9/2020).
Disebutkan, sesuai Pasal 28 E ayat (3) UUD 1945, berserikat dan berkumpul adalah hak setiap warga negara. Namun dari kacamata GP Ansor Banyuwangi, ditubuh KAMI terindikasi adanya gerakan politik yang berpotensi makar. Serta disinyalir akan mengoyak rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Adik kandung Bupati Abdullah Azwar Anas ini juga menilai keberadaan KAMI tidak relevan terhadap kondisi negara saat ini. Dimana pemerintah dan masyarakat sedang terpuruk. Imbas penyebaran wabah pandemi Covid-19.
“Lebih utama, mari kita bersama singsingkan baju, membantu pemerintah dalam menekan dampak pandemi Virus Corona,” ungkapnya.
Kepada seluruh kader GP Ansor Banyuwangi, masih Sukron, dia mengajak untuk lebih peduli pada lingkungan sekitar. Khususnya dalam upaya partisipasi mencegah penyebaran Covid-19. Berperan aktif dalam pembangunan dan dakwah serta selalu waspada terhadap munculnya gerakan yang mampu merongrong keutuhan NKRI.
Sementara itu, Ketua Satkorcab Banser GP Ansor Banyuwangi, Mashud, mengaku akan berada digarda depan ketika ada pihak yang mencoba merusak keutuhan NKRI. Serta siap kapan pun diturunkan ketika ada kelompok yang mencoba merobek persatuan dan kesatuan bangsa. “Bagi kami, NKRI harga mati,” cetus Mashud terkait keberadaan gerakan KAMI. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |