Politik Pilkada Serentak 2020

Surabaya Kota Bisnis, Eri Cahyadi Ditemui Perwakilan Apindo Jatim

Jumat, 11 September 2020 - 16:20 | 37.95k
Eri Cahyadi, Calon Wali Kota Surabaya ditemui Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Timur, Kamis (10/9/2020). (Foto: Ammar Ramzi/Times Indonesia)
Eri Cahyadi, Calon Wali Kota Surabaya ditemui Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Timur, Kamis (10/9/2020). (Foto: Ammar Ramzi/Times Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mendapat sambutan hangat dari para pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Timur (APINDO Jatim).

Dalam pertemuan yang berlangsung Kamis (10/9/2020) malam itu, para pengusaha menaruh harapan kepada Eri agar berbagai kemajuan di Kota Pahlawan dapat diteruskan olehnya.

"Kami para pengusaha sudah mengenal sosok Pak Eri Cahyadi. Orangnya suka membantu dan selalu memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi seluruh kalangan, termasuk pengusaha," ujar Ketua Apindo Jawa Timur, Arief Harsono.

Hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah tokoh pengusaha, di antaranya Alim Markus, Ketua REI Totok Lusida, dan sekitar 100 pengusaha terkemuka Surabaya. Pertemuan berjalan gayeng sekitar 90 menit.

Eri menyampaikan komitmennya untuk mempertahankan Surabaya sebagai kota yang ramah dunia usaha. "Apalagi dalam konteks menghadapi dampak pandemi Covid-19, butuh sinergi pemerintah dan dunia usaha sehingga kita bisa buka kembali lapangan kerja untuk rakyat," ujarnya.

Birokrat yang telah belasan tahun berkiprah di Pemkot Surabaya itu menyampaikan gagasan untuk menjadikan Surabaya sebagai kota dengan ekosistem bisnis berstandar dunia. "A world-class business environment, itulah Surabaya ke depan. Ekosistem bisnis di Surabaya harus kelas dunia," ujar Eri.

Eri-Cahyadi-2.jpg

Menurutnya ekosistem bisnis itu dimulai dari Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur, sistem perizinan, kesiapan tenaga kerja, dan dukungan pemerintahnya. Semuanya bagi Eri harus berkelas dunia, kemudahan berbisnis di Surabaya terus kita tingkatkan.

Dalam kesempatan itu, tak lupa Eri menyampaikan terima kasih kepada para pelaku usaha yang telah menggerakkan ekonomi rakyat Kota Pahlawan. Berkat investasi kalangan dunia usaha, lapangan kerja pun terbuka. Sehingga butuh sinergi pemerintah dan dunia usaha agar daerah terus maju progresif.

"APBD Surabaya ini sekitar Rp10 triliun, tapi PDRB Surabaya Rp580 triliun. Artinya, ekonomi di masyarakat yang di dalamnya ada peran pengusaha jauh lebih besar dibanding kemampuan fiskal pemerintah," paparnya.

"Artinya, ekonomi rakyat akan jeblok jika dunia usaha juga jeblok. Inilah pentingnya membangun sinergi pemerintah dan dunia usaha, agar ekonomi rakyat terangkat," tambahnya.

Eri menyampaikan, ada dua paradigma pemerintah dalam memandang dunia usaha. Pertama, paradigma direct income, yaitu dunia usaha hanya dipandang sebagai kontributor PAD.

Kedua, paradigma indirect income, yakni memandang dunia usaha sebagai penggerak perekonomian yang bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat.

Ia menegaskan dirinya memilih tidak memandang setiap aktivitas dunia usaha sebagai unit penerimaan yang harus memberi PAD ke pemerintah. Tapi ia menekankan bahwa aktivitas dunia usaha memberi indirect income, yaitu rakyatnya sejahtera, pendapatan warga melonjak, lapangan kerja terbuka, rakyat bahagia.

"Itulah tujuan kita bergandengan tangan untuk terus memajukan Surabaya," pungkas Eri Cahyadi disambut tepuk tangan para pengusaha yang tergabung dalam APINDO Jatim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES