Ekonomi

Pariwisata Bali Mandeg, 2667 Orang Terkena PHK dan Rugi Rp 9,7 Triliun

Kamis, 10 September 2020 - 23:59 | 21.18k
Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) yang juga Juru Bicara BIN, Dr Wawan Hari Purwanto. (Foto: Forkom Antar Media Bali)
Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) yang juga Juru Bicara BIN, Dr Wawan Hari Purwanto. (Foto: Forkom Antar Media Bali)

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) yang juga Juru Bicara BIN, Dr Wawan Hari Purwanto menyampaikan saat ini pandemi Covid-19 masih terus terjadi dan telah melemahkan berbagai lini kehidupan rakyat maupun penyelenggaraan negara, termasuk pariwisata.

Hal ini terlihat dari data Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali, per Agustus lalu, pekerja yang dirumahkan mencapai 73.631 orang. Sedangkan yang di PHK sebanyak 2.667 orang. Sementara dari segi pendapatan, Bali kehilangan Rp 9,7 triliun setiap bulan.

Ia menjelaskan bahwa semua harus dapat menerima bahwa Bali maupun daerah wisata lainnya di dunia, memiliki wajah yang berbeda dari sebelumnya. Penyebaran wabah penyakit menular Covid-19  telah menimbulkan ancaman serius tidak saja bagi sektor kesehatan rakyat namun juga menghancurkan sektor lainnya termasuk pariwisata dalam negeri, khususnya Bali.

"Padahal sektor pariwisata telah menjadi andalan devisa negara," katanya, acara perwakilan negara sahabat, stekholder pariwisata dan Forkom Antar Media Bali di Grand Inna Bali Beach, Kamis (10/9/2020)

Dampak terhentinya dunia pariwisata Bali berimbas pada banyaknya pekerja yang dirumahkan hingga di PHK. Tekanan berat juga dihadapi pariwisata Bali ini, juga tercermin dari kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali.

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) Bali, pada Juni 2020 tercatat hanya 32 kunjungan atau turun 99,99 persen dibandingkan dengan kedatangan pada Juni 2019 yang sebanyak 549.516 kunjungan.

Menyikapi kondisi ini, diperlukan kehadiran negara untuk menyelamatkan rakyat dari ancaman krisis kesehatan, ancaman krisis ekonomi, dan ancaman krisis kesejahteraan.

Wawan juga menjelaskan untuk dapat bertahan, dibutuhkan etos kerja yang lebih dari biasanya, kerja-kerja yang tidak linier, dan terobosan-terobosan berani dalam rangka menekan laju penularan Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi rakyat.

Kebijakan pembukaan pariwisata Bali yang aman berdasarkan protokol Kesehatan bagi wisatawan domestik yang saat ini berlangung merupakan upaya pemulihan pariwisata dan perekonomian masyarakat Bali.

“Relaksasi ini tentunya harus diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan konsisten,” katanya.

Pembukaan Bali bagi wisatawan domestik berlandaskan sejumlah beberapa indikator. Indikator tersebut adalah capaian provinsi Bali yang relatif dapat mampu mengendalikan dan menekan laju penularan Covid-19 serta angka kesembuhan yang relatif baik, utamanya di pertengahan bulan Agustus 2020.

"Sampai kapan pun, Bali akan tetap menjadi destinasi pariwisata nasional maupun internasional. Dari segi kepariwisataan, Bali dianugerahi alam yang indah, masyarakat yang ramah, dan karakter budaya yang kuat yang semuanya itu terangkum dalam filosofi masyarakat Bali, Tri Hita Karana," kata Wawan.

Ia menjelaskan secara sederhana, Tri Hita Karana merupakan tiga elemen yang mampu menciptakan keseimbangan dalam tata kehidupan masyarakat. Ketiga elemen tersebut adalah hubungan antara manusia dengan Tuhan (Parahyangan), manusia dengan sesama manusia (Pawongan) dan manusia dengan alam dan lingkungannya (Palemahan).

Berkaca pada berbagai pertimbangan tersebut, BIN mengajak agar semua komponen bangsa menyikapi Pandemi Covid-19 dengan penuh semangat dan sikap optimis.

Menurutnya, semua harus mampu bangkit karena musibah ini tentulah ujian dari Tuhan Yang Maha Kuasa bagi kita semua. Kebijakan pemulihan sektor pariwisata yang berdasarkan protokol kesehatan yang saat ini digaungkan pemerintah menjadi salah satu tonggak kebangkitan perekonomian rakyat, sehingga diperlukan peran semua pihak untuk mewujudkan suksesnya kebijakan tersebut.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES