Peristiwa Nasional NKRI Lawan Corona

Kisah Pendamping Pasien RS Lapangan Mengawal Survivor Covid-19 Kembali ke Masyarakat

Kamis, 10 September 2020 - 22:57 | 48.78k
Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien RS Lapangan Indrapura, Radian Jadid. (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien RS Lapangan Indrapura, Radian Jadid. (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
FOKUS

NKRI Lawan Corona

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Banyak cerita para relawan saat melakukan pendampingan ketika mengantarkan pasien sembuh Covid-19 atau survivor Covid-19 pulang ke rumah mereka masing-masing. 

Mulai dari keterbukaan keluarga menerima kembali hingga paling ekstrem, penolakan dari anak hingga petugas kesehatan masyarakat atau pihak puskesmas (PKM). 

Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien RS Lapangan Indrapura, Radian Jadid mengungkapkan, pihaknya telah mencatat sekitar 20 survivor Covid-19 menerima perlakuan seperti tersebut di atas saat kembali kepada masyarakat. 

"Semua memang karakteristik masing-masing yang itu kita tangani satu-satu. Jatim ada sekitar 20 orang yang memiliki pengalaman," ungkapnya, Kamis (10/9/2020). 

Latar belakang tindakan itu antara lain karena PKM belum memahami Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) RI terbaru. Pedoman tersebut diatur melalui Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020.

Permasalahan yang seringkali timbul adalah kewajiban swab dua kali pada survivor Covid-19  seperti peraturan terdahulu sebelum ada perubahan.

Padahal, jelas Jadid, masalah swab dua kali dari pihak rumah sakit telah ditangani dan diassesment bahwa swab hanya sebagai indikator saja selain indikator kesehatan yang ditangani oleh dokter. 

"Begitu pulang, PKM-pun pada saat itu belum memahami KMK terbaru yang satu kali swab cukup," imbuhnya. 

"Lha itu mereka pulang harusnya menyelesaikan isolasi sudah didatangi pakai astronot lagi dan itu kan jadi beban itu yang kita tangani," tandas Jadid. 

Relawan pendamping akhirnya turun tangan turut membantu memberikan penjelasan pada PKM tentang KMK terbaru tersebut. 

"Ini sudah selesai, sudah sembuh, tidak menularkan. Jadi, mereka-mereka ini justru punya imunitas yang cukup. Bahkan mereka bisa plasma darah convalescent," jelasnya menambahkan. 

Relawan turut mendorong meyakinkan masyarakat tentang kondisi survivor Covid-19. Mereka bukan orang yang kalah. Namun justru menjadi pemenang. 

"Jadi mereka justru menjadi Superman di pandemi ini. Mereka sudah aman dari pandemi. Justru njenengan (Anda) RT/RW besok-besok masih bisa kena. Dengan salah satu model metodologi itu tersadarkan," terangnya. 

Bahkan ada yang menutup pintu saat relawan mengantarkan pasien pulang ke rumah. Tak butuh waktu lama, relawan pendamping lantas mendatangi dan melakukan edukasi. 

"Mengapa bapak menutup diri dan menganggap ini seakan-akan aib? Kita edukasi," imbuh Jadid. 

Menurut Jadid, justru kadang-kadang orang perumahan atau golongan terpelajar yang terdeteksi paling banyak melakukan penolakan karena salah menerima informasi dari sosial media yang tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya. 

Terakhir, saat pertemuan di Polrestabes Surabaya, Jadid mengadu kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

"Saya ngomong, bu saya masih ada kendala di PKM-nya. Saya punya datanya. Alhamdulillah besoknya ibu mengeluarkan instruksi ke bawah. Sekarang clear, banyak PKM Surabaya khususnya sudah memahami," kisahnya. 

RS Lapangan Indrapura sendiri memiliki call center yang sebenarnya ditujukan bagi para alumni pasien Covid-19 RS Lapangan saja. Namun akhirnya call center tersebut menyebar dan menerima keluhan dari PKM berbagai daerah di Jatim. 

"Kita jadi rujukan untuk konsultasi. Kita kirimi file KMK kita edukasi alhamdulillah ada banyak penerimaan," jelas Jadid terkait proses agar survivor Covid-19 bisa diterima kembali di masyarakat. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES