Pelabuhan Beirut Diguncang Kebakaran Besar Sebulan Setelah Ledakan Amonium Nitrat
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebulan setelah ledakan 2.750 ton amonium nitrat, Pelabuhan Beirut, Lenanon, Kamis (20/9/2020) ditimpa musibah lagi, sebuah kebakaran besar di gudang minyak dan ban di zona bebas bea pelabuhan.
Belum jelas apa yang menyebabkan kebakaran itu. Sejauh ini juga dilaporkan tidak ada korban jiwa.
Petugas pemadam kebakaran dan sejumlah ambulance serta helikopter seperti dilansir BBC, juga berada di lokasi untuk membantu penanganan serta pengendalian api.
Asap besar berwarna hitam pekat membubung di atas kota Beirut dan bisa terlihat dari jarak sangat jauh.
Kebakaran ini menimbulkan ketegangan lagi di negara yang sedang bergulat dengan krisis ekonomi yang dalam dan menjadi ancaman terbesar stabilitas Lebanon sejak perang saudara 1975-1990.
"Yang pasti kami takut. Baru sebulan sejak ledakan yang menghancurkan Beirut. Kami melihat hal yang sama terjadi lagi," kata Andre Muarbes, 53 seperti dilansir Reuters.
Stasiun Televisi juga menyiarkan sebuah helikopter tentara menjatuhkan air ke dalam kobaran api, sementara petugas pemadam kebakaran mengatasi api di tanah.
Kepala pertahanan sipil mengatakan kepada televisi AlJadeed, Lebanon, bahwa mereka tidak yakin bahan apa yang terbakar. Namun dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, karena kobaran api terlokalisir dan tidak merembet kemana-mana.
Meski dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran di Pelabuhan Beirut itu, namun penduduk Beirut, Lebanon sempat mengungsi keluar kota lantaran masih trauma peristiwa ledakan 2.750 ton amonium nitrat yang merenggut nyawa 190 orang dan melukai 6000 lainnya pada 4 Agustus 2020 lalu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |