Pendidikan New Normal Life 2020

Satgas Covid-19 Unisa Imbau Masyarakat untuk Tak Terlalu Khawatir Berlebihan

Kamis, 10 September 2020 - 19:13 | 41.48k
Petugas memberikan hand sanitizer kepada mahasiswi sebelum memasuki area kampus Unisa.(FOTO: Hendro S.B/TIMES Indonesia)
Petugas memberikan hand sanitizer kepada mahasiswi sebelum memasuki area kampus Unisa.(FOTO: Hendro S.B/TIMES Indonesia)
FOKUS

New Normal Life 2020

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Ketua Satgas Covid-19 Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Fitria Siswi Utami S Si T MNS menerapkan kebijakan protokol kesehatan secara berkala sejak awal bulan Maret lalu.

Menanggapi persoalan tersebut, kampus dengan berwawasan kesehatan ini akhirnya sepakat untuk membentuk tim satgas Covid-19 Unisa. Dengan dibentuknya satgas Covid-19 Unisa, pihak kampus meyakini dalam menghadapi pandemi saat ini dibutuhkan tenaga dan pikiran dalam mengatur serta mensupport.

Unisa 2Ketua Satgas Covid-19 Unisa Yogyakarta, Fitria Siswi Utami S Si T MNS. (Hendro S.B/TIMES Indonesia)

Fitria mengaku, meski persoalan Covid-19 belum usai hingga saat ini namun dirinya meminta kepada seluruh pihak masyarakat untuk tidak terlalu khawatir secara berlebihan. Maka saat ini yang perlu dilakukan adalah memproteksi sejak dini.

“Khususnya untuk satgas Covid-19 Unisa kita proteksi seluruh civitas akademika dan pegawai kampus Unisa,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/9/2020).

Kemudian, tim satgas Covid-19 Unisa membuat sejumlah kebijakan protokol kesehatan yang sudah diterapkan sesuai kebijakan Unisa hingga saat ini. Protokol tersebut diantaranya pengecekan suhu tubuh, tempat mencuci tangan, hand sanitizer dan diwajibkan menggunakan masker saat memasuki area kampus Unisa.

“Jika ada pengunjung atau mahasiswa yang suhunya di atas 37,5 derajat celcius kita tidak akan mengijinkan masuk ke kampus. Tetapi kita arahkan untuk melakukan pemeriksaan serta kita rujuk ke rumah sakit PKU Yogyakarta dan PKU Gamping,” paparnya.

Termasuk kebijakan protokol yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran di Unisa, lanjutnya memaparkan, bahwa perkuliahan tahun akademik dimulai pada bulan September ini namun pihaknya dengan tegas belum mengijinkan maupun merekomendasikan kegiatan aktif secara offline di kampus.

Unisa 3Petugas melakukan pengecekan suhu tubuh kepada mahasiswi sebelum memasuki area kampus Unisa.

“Mengingat kondisi masih seperti ini jadi kita banyak beberapa hal-hal yang diatur. Misal mahasiswa yang dari luar DIY maupun dalam DIY masih sangat rentan sehingga saya sarankan untuk tidak datang ke kampus dulu supaya semuanya merasakan aman,” tegas Fitria.

Selain itu juga, Unisa juga telah mempersiapkan beberapa fasilitas-fasilitas sarana maupun prasarana mulai dari tempat cuci tangan, sabun dan hand sanitizer yang mudah dijangkau di berbagai tempat lingkungan Unisa.

“Di kampus Unisa kita berikan denda bagi mahasiswa yang melanggar kebijakan protokol yang sudah diterapkan. Kami berikan teguran denda guna menjaga keselamatan dan keamanan di lingkungan Unisa,” lanjutnya.

Dalam menghadapi pandemi ini, Unisa juga tidak bekerja sendirian. Dengan salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah, kampus tersebut bergerak di bawah arahan dari Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC).

Dengan kebijakan protokol yang sudah diterapkan, Ketua Satgas Covid-19 Unisa tersebut berharap agar kebijakan yang dilakukannya tidak membentuk kluster baru di lingkungan kampus Unisa. Baginya, persoalan ini merupakan sebuah momentum untuk merubah pola hidup masyarakat.

“Ini sebenarnya adalah suatu momentum untuk merubah hidup kita entah disadari atau tidaknya. Alhamdulilah sampai saat ini kebijakan protokol yang sudah diterapkan cukup berhasil di Unisa,” kata Ketua Satgas Covid-19 Unisa Yogyakarta ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES