Peristiwa Daerah

BNPT dan FKPT Sulteng Sosialisasikan Bahaya Penyebaran Paham Radikal

Kamis, 10 September 2020 - 17:49 | 21.54k
Ketua FKPT Sulteng, Muhd Nur Sangadji, Pelaksana Tugas Harian Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Mulyono dan  narasumber dari praktisi media Willy Pramoedya pose bersama dalam kegiatan pelibatan aparatur keluraha  dan desa tentang literasi informasi mela
Ketua FKPT Sulteng, Muhd Nur Sangadji, Pelaksana Tugas Harian Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Mulyono dan narasumber dari praktisi media Willy Pramoedya pose bersama dalam kegiatan pelibatan aparatur keluraha dan desa tentang literasi informasi mela

TIMESINDONESIA, PALU – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Sulawesi Tengah (FKPT Sulteng) melakukan sosialisasi bahaya penyebaran paham radikal lewat media sosial.

Sosialisasi itu disampaikan dalam kegiatan pelibatan aparatur kelurahan dan desa tentang literasi informasi melalui FKPT Sulteng, bertajuk "Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia (Ngopi CoI), di Palu, Kamis, (10/9/2020).

Ketua FKPT Sulteng, Muhd Nur Sangadji mengatakan, salah satu tujuan kegiatan ini yakni memberi pemahaman kepada berbagai elemen masyarakat, khususnya aparatur kelurahan/desa, awak media massa, mahasiswa dan ASN, mengenai dampak negatif internet sebagai salah satu sarana penyebarluasan paham radikalisme dan terorisme.

Nur Sangadji mengatakan, idealnya kehadiran internet dan media sosial menjadi salah satu jendela informasi yang dapat memberikan pencerahan, sehingga berdampak pada penguatan persatuan dan kesatuan.

Namun, belakangan ini, informasi yang bernuansa provakatif, kebencian, memancing emosi dan amarah serta mempropagandakan antara negara dan agama sangat banyak tersebar lewat perangkat-perangkat media sosial.

"Penyebaran informasi tersebut dilakukan oleh oknum dan kelompok-kelompok tertentu, dengan maksud dan tujuan tertentu yang tidak lepas dari paham yang mereka anut," ujarnya.

Ia berharap dengan adanya literasi informasi dapat menjadi satu penguatan untuk peningkatan kapasitas, dalam mencegahan penyebaran paham dan gerakan intoleransi, radikalisme dan terorisme lewat media sosial.

Terkait hal itu, Direktur Pencegahan BNPT Ahmad Nurwakhid dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasubdit Pengawasan, Moch Chairil Anwar menyatakan aksi-aksi terorisme masih menjadi ancaman nyata bagi keutuhan NKRI.

Hal demikian, kata dia, tergambar dalam survei nasional tentang daya tangkal masyarakat terhadap radikalisme dan terorisme yang dilaksanakan oleh BNPT tahun 2017 - 2018, dengan skor 42,58 dari rentang 0 - 100 atau kategori sedang.

Sementara data penanganan konten radikalisme dan terorisme dari Kementerian Kominfo tahun 2017 sampai dengan Maret 2019 sudah berjumlah 13.032 konten.

Selanjutnya, hasil survei nasional tentang daya tangkal masyarakat terhadap radikalisme dan terorisme yang dilaksanakan BNPT tahun 2019, pengguna media sosial dalam mencari informasi mengenai agama termasuk tinggi dengan skor 39,89, dalam internalisasi kearifan lokal termasuk pemahaman agama.

Menurutnya, pengguna media sosial yang tinggi merupakan tantangan karena menjadi media efektif penyebaran konten radikal. Di satu sisi menjadi peluang emas untuk intensifikasi penyebaran konten kontra-radikal.

Kegiatan BNPT dan FKPT Sulteng ini dihadiri pejabat mewakili Gubernur Sulteng, Pelaksana Tugas Harian Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Mulyono dan menghadirkan narasumber dari praktisi media Willy Pramoedya, serta melibatkan aparatur desa/kelurahan, pers, pegiat media sosial, mahasiswa, Humas TNI dan Polri, serta ASN lingkup Pemprov Sulteng. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES