Peristiwa Nasional

Kontroversi UU Corona, Rizal Ramli Nilai Pemerintah Sedang Tiru Sistem Otoriter Cina

Kamis, 10 September 2020 - 17:22 | 34.13k
Twitter Rizal Ramli, Rabu (9/9/2020).
Twitter Rizal Ramli, Rabu (9/9/2020).

TIMESINDONESIA, SURABAYARizal Ramli kembali mengeluarkan kritik keras terhadap pemerintah. Kali ini soal sistem politik yang tumpang tindih.

Khususnya ketika pemerintah membuat kebijakan yang menghilangkan peran-peran legislatif dan yudikatif.

Salah satu kebijakan yang menjadi kontroversial yaitu terkait dengan Perppu 1/2020 yang kini sudah resmi menjadi UU 2/2020 atau yang kerap disebut UU Corona.

Tokoh Nasional itu menegaskan, melalui UU tersebut, pemerintah hendak menghilangkan peran legislatif dan yudikatif, yang justru sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu menilai bahwa pemerintah sedang mencoba meniru sistem otoriter di China. Bedanya, hanya gaya otoriternya saja yang ditiru tanpa memperhatikan kebijakan pro pekerja dan pro rakyat miskin.

“Ada yang rindu dan mau niru-niru sistem otoriter ala RRC,” ujarnya dalam akun Twitter pribadinya, @RamliRizal, Rabu (9/9/2020) kemarin. 

Dalam kicauan tersebut, Rizal Ramli turut mengunggah sebuah gambar tiga lingkaran bertulis legislative, executive, dan judicial, dengan tulisan before atau sebelum di atas ketiga lingkaran tersebut. Kemudian ketiga lingkaran itu menjadi satu ruang besar tanpa sekat dan di atasnya bertulis now atau keadaan sekarang.

Selanjutnya, ruang itu menjadi lingkaran dengan garis tegas bertulis “Oligarki” dengan tulisan di atasnya soon, atau sebentar lagi.

Rizal Ramli mengingatkan bahwa mengadopsi sistem China untuk mempercepat pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah bisa menimbulkan efek yang berbahaya.

“Negatifnya, kesalahan akan berakumulasi karena tanpa kontrol, dan kalau fatal negaranya bisa ambruk,” ujar mantan Menko Kemaritiman itu.

Karena itu, Rizal Ramli mempertanyakan alasan sekat-sekat pada trias politika yang dihilangkan oleh pemerintah tersebut. Dia mengajak kelompok kritis untuk terus menyuarakan kebenaran agar negara tidak ambruk.

“Kenapa trias politica diubah, dibikin kacau? Kebenaran harus disuarakan, sebelum negara ambruk beneran,” ujar Rizal Ramli(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES