Tanggap Stunting, Ini Aksi Tenaga Pendamping Profesional Indonesia di Ponorogo

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Tanggap stunting, Tenaga Pendamping Profesional Indonesia (TPPI) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Sampung, Kabupaten Ponorogo menggelar pelatihan aplikasi eHDW (Electronic Human Development Worker).

Aplikasi yang berbasis android tersebut diperuntukkan bagi Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang sudah dibentuk oleh masing-masing desa.

"Dengan mengikuti pelatihan ini, mari kita bangun KPM dalam mendeteksi dan menekan angka stunting di desa masing-masing” ujar Rudi Aris Purwanto, Sekcam Sampung saat membuka acara pelatihan di Balai Desa Sampung Kamis (10/9/2020).

Pemateri pelatihan Langgeng Dwi Hantoyo, Pendamping Ahli (PA) PMD Ponorogo mengatakan pentingnya peran serta KPM dalam pelaporan konvergensi stunting.

Dalam meningkatkan efisiensi, pelatihan digabungkan dengan aplikasi eDMC (Electronic Desa Melawan Covid-19) dengan pemateri Erik Zahroh Sriwedari Pendamping Ahli (PA) Teknologi Tepat Guna (TTG) Ponorogo.

"Walaupun Kabupaten Ponorogo angka stuntingnya relatif rendah dibanding kabupaten lain, tapi jangan sampai buat kita lengah. Potensi stunting akan tetap ada seiring kehamilan dan kelahiran baru," tambah Langgeng.

Sementara itu menurut Sigit Utomo, koordinator Pendamping Desa Kecamatan Sampung, KPM akan menjadi ujung tombak penanganan stunting di desa.

"KPM harus benar-benar berperan di desa utamanya dalam rembug stunting. Agar tidak berhenti pada input data saja, melainkan juga penanganannya," kata Sigit.

Menurut Sigit, karena aplikasi ini berbasis data valid, stunting bisa cepat terdeteksi dan lebih cepat mendapatkan penanganan. Hadir dalam giat ini, peserta dari desa se-kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement