Peristiwa Daerah NKRI Lawan Corona

Kurva Covid-19 di Banyuwangi Terus Meningkat, Kesadaran Bermasker Kian Menurun

Kamis, 10 September 2020 - 14:22 | 26.64k
Pembagian masker secara massal di Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)
Pembagian masker secara massal di Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)
FOKUS

NKRI Lawan Corona

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kurva kasus Covid-19 di Banyuwangi, Jawa Timur terus menunjukkan peningkatan. Mirisnya, justru semakin banyak masyarakat yang tidak lagi mematuhi aturan protokol kesehatan dan mewaspadai resiko penularan. Salah satunya bepergian kemanapun tanpa menggunakan masker.

Kondisi seperti ini tentunya sangat memprihatikan. Mengingat, kasus positif Covid-19 dari mulanya berjumlah puluhan, melonjak menjadi ratusan hanya dalam hitungan hari saja.

Data Gugus Tugas per tanggal 9 September 2020 kemarin, pasien terkonfirmasi Covid-19 mencapai 910 orang. Dimana 24 diantaranya meninggal dunia, sedangkan 204 diantaranya dinyatakan sembuh. Sisanya, sebanyak 682 orang masih dalam perawatan.

Pembagian masker B

Sayangnya, peningkatan kurva kasus Covid-19 ini justru malah dibarengi dengan penurunan kesadaran masyarakat. Terpantau, fasilitas cuci tangan sudah jarang digunakan. Masker hanyalah menjadi sebuah aksesoris bepergian semata.

Fakta di lapangan, saat dilakukan pembagian masker massal sebanyak 115 ribu di jalan depan RTH Tirtawangi oleh TNI-POLRI dan sejumlah pemangku agama dan Partai Politik, banyak pengendara yang tidak bermasker.

Bagi pengendara yang didapati tidak bermasker, petugas terpaksa menghentikannya sehingga terjadi antrean sepanjang ratusan meter yang semuanya merupakan pelanggar.

"Kita bersama TNI serta ormas dan partai membagikan ratusan ribu masker. Karena masih banyak masyarakat yang tidak memaki. Ada yang punya, tapi hanya dibawa. Tidak dipakai," kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin, Kamis (10/9/2020).

Selain sebagai bentuk implementasi Inpres nomor 6 tahun 2020, hal ini juga demi keselamatan nyawa seluruh masyarakat di Banyuwangi. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Kapolresta berharap peraturan Banyuwangi segera memberlakukan sanksi tegas.

“Untuk Kabupaten Banyuwangi kita masih menunggu peraturan daerah. Sehingga pendisiplinan ini benar-benar bisa dipatuhi oleh semuanya," jelasnya.

Senada dengan Kapolresta, Ketua MUI Banyuwangi juga berharap peraturan bermasker ini segera dilakukan. Menurutnya, hal ini penting sebagai bentuk dasar hukum untuk membentuk kebiasaan dan meningkatkan kedisiplinan masyarakat.

"Kami setuju untuk aturan itu. Agar semua saling peduli dengan lingkungan sekitar. Saya juga meminta, meski aturan ini tidak ada Fatwanya, namun demi keselamatan bersama ini wajib dipatuhi sebagai umat muslim," katanya.

Pembagian masker C

Dikonfirmasi terpisah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap eksekutif dan legislatif bisa segera duduk bersama untuk membuat Perda terkait pelaksanaan protokol kesehatan tersebut. Namun yang tidak kalah penting juga membangun kesadaran masyarakat bahwa wabah ini masih menjadi ancaman.

“Harapan kami teman-teman DPRD bisa bersama kami membuat perda. Membangun kesadaran dengan sosialisasi pencegahan Covid-19 ini penting. Kita lihat di daerah lain sudah ada sanksi namun karena kesadaran masyarakat belum terbangun, akhirnya kurang efektif. Kedua-duanya harus dilakukan,” kata Bupati Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES