Ekonomi

Percepat Pemulihan Ekonomi, BPD DIY Kucurkan KUR dengan Bunga 0 Persen

Rabu, 09 September 2020 - 20:09 | 86.47k
Direktur Utama BPD DIY, Santoso Rohmad (sebelah kanan) saat konferensi pers. (Foto: Wiwit/TIMES Indonesia)
Direktur Utama BPD DIY, Santoso Rohmad (sebelah kanan) saat konferensi pers. (Foto: Wiwit/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mendorong upaya pemulihan perekonomian di masa pandemi Covid-19 ini dapat berlangsung lebih cepat. Direktur Utama BPD DIY, Santoso Rohmad mengatakan, dalam upaya pemulihan ekonomi pasca Covid-19 ini, Bank BPD DIY selaku bank pemerintah daerah DIY akan meluncurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 0% dengan plafon Rp 10 juta. Kredit ini diharapkan membantu menumbuhkan ekonomi masyarakat.

“Harapan kami dengan adanya program ini sebagai stimulus ekonomi masyarakat, ekonomi tumbuh. Akan tetapi, untuk menumbuhkan perekonomian tersebut, kesadaran protokol pencegahan Covid-19 perlu diperhatikan juga,” kata Santoso di Kantor Pusat Bank BPD DIY, Rabu (9/9/2020).

Program tersebut, lanjut Santoso, diutamakan menyasar ibu-ibu yang memiliki usaha, dan masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Beberapa syarat untuk mendapat KUR dengan bunga 0% tersebut, usaha sudah berjalan tiga bulan, dan adanya kemampuan untuk mengembalikan.

Dia mengatakan target dari program ini dapat lebih tinggi dari program sebelumnya yaitu kredit Pemberdayaan Ekonomi Daerah (Pede) yang menyasar 5.000 debitur. Meski begitu, Santoso mengatakan pihaknya akan tetap memperhatikan sumber daya yang ada, dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Santoso mengatakan berbagai upaya juga telah dilakukan oleh Bank BPD DIY untuk membantu menggerakan ekonomi masyarakat. Seperti program kredit Pede yang terakhir memberikan pinjaman bagi anggota kelompok usaha dengan plafon Rp2,5 juta bunga 3% setahun. Kemudian ada beberapa program kredit juga yang ditawarkan oleh Bank BPD DIY, dalam rangka pemulihan ekonomi daerah dan nasional.

Restrukturisasi kredit program dari pemerintah diungkapkannya juga berjalan. Untuk skala UMKM jumlah debitur terdampak 5.300, kemudian jumlah debitur restrukturisasi sebanyak 5.122. Sementara non-UMKM ada 2.021 debitur, restrukturisasi sebanyak 1.937.

Santoso mengharapkan BPD DIY sebagai bank daerah dapat menjalankan fungsi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dan menjalankan fungsi sebagai kas daerah, BPD sebagai garda terdepan di dalam pelayanan penerimaan dan pengeluaran. “Mengikuti perkembangan digital yang ada juga, kami telah melakukan digitalisasi,” ujarnya.

Sebelumya Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menginstruksikan upaya peningkatan perekonomian di tengah pandemi seperti saat ini salah satu cara dengan mendukung penuh berbagai usaha yang dilakukan masyarakat agar roda perekonomian bisa berputar lebih dulu.

“Dalam hal memutar roda perekonomian ini perbankan perlu terlibat membantu," ujar Sultan.

Sultan mengatakan untuk menggeliatkan perekonomian masyarakat juga penting memperhatikan bagaimana investasi-investasi baru bisa muncul di masa pandemi ini.

“Sekarang ini, lebih kepada bagaimana membantu pertumbuhan ekonomi daerah baik bagi perbankan maupun calon investor. Tapi yang terpenting bagaimana masyarakat bisa dilayani perbankan dengan lebih mudah,” ungkap Sultan.

Keinginan Gubernur DIY Sri Sultan HB X ini pun disambut positif oleh BPD DIY dengan meluncurkan KUR bunga 0 Persen. Hal ini bertujuan untuk percepatan pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat Yogyakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES