Pendidikan

Blusukan ke Blitar, Akademisi UB Olah Limbah Sabut Kelapa Jadi Coco Fiber dan Sandal

Rabu, 09 September 2020 - 19:55 | 169.09k
Pengolahan limbah sabut kelapa di Desa Sidomulyo, Blitar. (Foto: PM UB for TIMES Indonesia)
Pengolahan limbah sabut kelapa di Desa Sidomulyo, Blitar. (Foto: PM UB for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Program Pengabdian Masyarakat FISIP Universitas Brawijaya (UB) Malang menyisir kawasan Desa Sidomulyo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Di sana, tim ini melakukan pemberdayaan warga untuk meningkatkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah kami bisa membantu masyarakat lewat program Pengabdian Masyarakat (PM), yaitu pengolahan sabut kelapa dijadikan coco fiber dan sandal," kata Ketua PM Dhanny Septimawan Sutopo, S. Sos.M.Si, Rabu (9/9/2020).

Menurut Dhanny, lokasi tersebut memiliki modal sosial yang sangat bagus sehingga mendukung suksesnya program ini.

Pengolahan limbah B

Selain modal sosial, lokasi ini dinilai cukup strategis. Desa Sidomulyo terletak di perbatasan laut dan dekat daerah hutan lindung.

Dua modal itu lah menjadi potensi yang harus digali secara maksimal. Tentu diutamakan oleh warga itu sendiri. Melihat potensi sumber daya alam yang melimpah tersebut, tim PM UB menyayangkan jika tidak diberdayakan secara optimal.

"Salah satu potensi SDA yang melimpah di situ adalah Pohon Kelapa. Sayang, potensi ini kurang dilirik warga padahal peluangnya besar," tutur Dhanny.

Dalam program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Sidomulyo ini terdapat beberapa program kegiatan yang telah dirancang dengan seksama oleh pihak tim dari UB, mitra beserta warga lokal Desa Sidomulyo.

"Tim Pengabdian UB bekerja sama dengan mitra dari Organisasi Sahabat Menanam di Kabupaten Blitar, bersama-sama memulai perencanaan kegiatan pengabdia setelah mendapatkan informasi mengenai berbagai macam potensi yang dimiliki desa tersebut," tandasnya.

Tim melibatkan pemuda setempat untuk berdiskusi mengenai objek kegiatan dan luaran apa saja yang diharapkan.

Terdapat dua luaran utama selain terbentuknya kelompok pemuda ini yaitu: pertama, kelompok pemuda ini diharapkan mampu membuat produk yang dapat dipasarkan dan menghasilkan income.

Kedua, dihasilkannya peta yang berisi informasi mengenai potensi alam yang dimiliki Desa Sidomulyo untuk membantu rencana pembangunan desa, sekaligus sebagai bagian dari mempromosikan potensi wisata alamnya.

Dalam upaya menghasilkan produk dari bahan limbah sepet (sabut) kelapa, maka diberikan dua pelatihan yang terdiri dari pelatihan penyerutan Kelapa dan pelatihan pembuatan produk.

Pelatihan penyerutan Kelapa dilakukan dengan melakukan kunjungan di tempat penyerutan sekaligus kerajinan tangan di daerah Serang, Kabupaten Blitar.

"Dari pelatihan ini peserta akan mendapatkan pengetahuan mengenai jenis-jenis sabut Kelapa dan bagaimana cara membuat coco fiber yang merupakan bahan utama untuk kerajinan tangan dari sabut Kelapa," ungkapnya.

Selanjutnya, pelatihan mengarah kepada pembuatan produk dari sabut kelapa yang berupa sandal hotel. Sandal hotel merupakan benda sekali pakai yang tidak ramah lingkungan.

Dengan berinisiasi membuat sandal hotel dari bahan yang lebih ramah lingkungan ini, maka diharapkan menjadi ide produk yang menarik dan laku di pasaran.

"Kami membantu memasarkan dengan platform social media dan internet agar lebih efektif dan tepat sasaran," bebernya.

Anggota tim, Anif Fatma Chawa, menambahkan program PM kali juga menghasilkan luaran lain berupa pemetaan potensi desa menggunakan google earth.

Hal yang pertama dilakukan adalah survey lokasi-lokasi yang memiliki potensi di desa dan diambil gambarnya dan titik koordinasinya. Kemudian, pemetaan dilakukan dengan menpin-point nama lokasi sekaligus menambahkan informasi dan gambar di google earth.

Diharapkan peta ini nanti dapat membantu pemerintah desa dalam merencanakan arah pembangunan desa selanjutnya.

Selain itu dengan menambahkan foto dan informasi di google earth yang bisa diakses oleh siapa saja,  diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke area-area wisata di Desa Sidomulyo.

Pemuda yang terlibat menunjukkan antusiasme pada kegiatan pengabdian. Akan tetapi dikarenakan kondisi pandemi Covid-19, menyebabkan beberapa kegiatan belum bisa dilakukan secara maksimal.

"Saya bersyukur karena komunikasi dan rapat yang dilakukan secara daring tidak menyurutkan semangat para pemuda yang terpilih dalam kegiatan untuk terus berkomitmen dalam kegiatan," papar Anif.

Anif mengungkapkan, harapan lain adalah terbentuknya masyarakat yang tertarik dan mampu membuat produk limbah sabut kelapa sebagai sumber ekonomi.

Selain itu diharapkan nanti ke depannya akan lebih banyak produk-produk yang dikembangkan dari pemanfaatan pohon Kelapa.

"Luaran hasil dari pemetaan di google earth akan membantu mengarahkan rencana pembangunan desa ke depannya dan mempromosikan potensi wisata alam Desa Sidomulyo," imbuhnya.

Program pelatihan pembuatan produk sepet ini bisa diterapkan di daerah yang menghasilkan limbah sepet dan belum dimanfaatkan dengan baik.

Misalnya daerah dengan geografis yang dekat dengan pantai. Sedangkan untuk pemetaan potensi bisa dilakukan dimana saja, asalkan mampu menggali potensi-potensi terpendam yang masih mampu dikembangkan. Program ini dimulai sejak Maret 2020 dan akan selesai September 2020.

Anif berharap program ini dapat terus tumbuh dan menjadi industri ekonomi kreatif yang mampu menopang ekonomi warga setempat ke depannya.

Sehingga nantinya kegiatan ini bisa menjadi inisiatif untuk munculnya kreatifitas-kreatifitas baru untuk perkembangan ekonomi Desa Sidomulyo, bahkan desa-desa lainnya agar menggali potensi yang mereka punya.

Program pengabdian masyarakat UB ini menjadi pijakan wujud salah satu tri dharma perguruan. Inovasi ini Anif berharap bisa memberi manfaat bagi masyarakat dan menjadi inspirasi agar barang limbah apapun bisa dimanfaatkan secara optimal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES