Politik Pilkada Serentak 2020

TIM Pemenagan MA-Mujiaman Belum Terima Hasil Swab Test

Rabu, 09 September 2020 - 18:58 | 27.55k
Calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin. (Foto: TIM relawan pemenangan MA-Machfud)
Calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin. (Foto: TIM relawan pemenangan MA-Machfud)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, SURABAYA – KPU Surabaya menyatakan bahwa ada salah satu calon wali kota yang dinyatakan positif Covid-19. Namun, hingga Rabu sore (9/9/2020) tim pemenangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Machfud Arifin dan Mujiaman (MA-Mujiaman) mengaku masih belum menerima hasil swab test.

Hal tersebut dibenarkan Ketua TIM Pemenangan MA-Mujiaman, Miratul Mukmini atau yang akrab disapa Gus Amik. Ia mengaku belum mendapatkan hasil swab dari MA dan Mujiaman.

"Belum ada," tuturnya singkat.

Ia mengatakan bahwa sejak 25 Agustus 2020 Machfud memang sempat menjalani isolasi mandiri, hal tersebut lantaran ada salah satu anggota tim pemenangan yang reaktif setelah dilakukan rapid test.

"Pak MA kondisinya sehat wal afiat. Tetapi, beliau berinisiatif untuk melakukan karantina karena salah satu tim yang bersangkutan termasuk ring satu," jelas Gus Amik.

Machfud dan Mujiaman telah menjalani swab pada 5 September lalu, Machfud di RS National Hospital sementara Mujiaman di RS Premier Surabaya. Hasil Swab keduanya negatif.

Pada tanggal pendaftaran (6/9/2020) keduanya telah menyerahkan berkas yang dibutuhkan termasuk hasil swab yang telah mereka lakukan ditanggal sebelumnya.

"Itu memang sebagai salah satu syarat mendaftar dan semuanya dinyatakan lengkap dan diterima," tuturnya.

Tanggal 7 September, Machfud dan Mujiaman kembali menjalani swab di RSUD dr Soetomo. Hingga Rabu kemarin, tim pemenangan belum menerima hasil swab tersebut. Namun, beredar kabar bahwa salah satu paslon positif Covid.

Gus Amik mengaku belum bisa memberikan kesimpulan. Yang jelas, jika memang hasilnya tidak sesuai yang diharapkan, pihaknya tentu akan siap mengikuti prosedur yang ada. ”Karena Covid-19 ini bukan aib dan siapa saja bisa kena. Kalaupun hasilnya demikian, tentu pak MA akan mengikuti protokol kesehatan sesuai aturan dari pemerintah,” jelasnya.

Namun, mantan bupati Magetan itu menyayangkan adanya keterangan dari komisioner KPU Suprayitno yang memberikan keterangan ke media terkait hasil swab paslon tertentu. Sebab, itu merupakan hasil rekam medik yang bersifat rahasia. Dalam etika medis, hal itu bukan untuk dipublikasikan. Kecuali, yang membuka adalah orang yang bersangkutan. ”Dan itu sangat tidak etis tentunya,” ucapnya.

Menurut Ketua TIM Pemenangan MA-Mujiaman ini, berdasarkan pedoman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jika hasil swab test nya positif bisa dicek ulang setelah lebih dari 24 jam. Jika tetap positif, akan dilakukan terapi sesuai derajat sakitnya ”Kalau tanpa gejala, cukup isolasi saja. Setelah itu, dicek lagi tujuh hari kemudian. Itu hasil konsultasi saya dengan Dirut RSUD dr Soetomo,” terangnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES