Wujud Pengabdian Masyarakat, Akademisi UB Bina Bumdes di Pasuruan

TIMESINDONESIA, MALANG – Sekelompok akademisi Universitas Brawijaya (UB) Malang melakukan pengabdian masyarakat di wilayah Pasuruan, Jatim. Pengabdiannya menguatkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di tengah pandemi Covid-19.

Mereka meyakini bahwa Bumdes memiliki peran penting menjaga ketahanan ekonomi masyarakat desa. Apalagi di tengah sulitnya ekonomi masyarakat saat Covid-19. Di tengah sulitnya sektor usaha formal maka Bumdes perlu dikuatkan untuk mengurangi beban masyarakat.

Hal ini yang mendorong beberapa akademisi FISIP dan Fakultas Administrasi Universitas Brawijaya (UB) membuat kegiatan workshop penguatan Bumdes. Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, kegiatan ini dilakukan di Desa Gendro, Pasuruan, selama tiga bulan.

Ketua Tim, Rachmat Kriyantono, kegiatan difokuskan kepada dua hal. Pertama, penguatan keterampilan komunikasi dan penguatan manajemen dan pengelolaan keuangan.

"Kami memberikan penguatan ketrampilan komunikasi antarpribadi dalam melakukan koordinasi. Kebanyakan Bumdes sulit berkembang karena rendahnya hubungan harmoni antara pengurus dan kepala desa," kata Rachmat.

Anggota tim lainnya, Sinta Swastikawara, Yun Fitrah, Dessanti Putri, dan Gatu Pradana, memberikan penguatan manajemen Bumdes dan keuangan.

Menurut Dessanti, pengelolaan keuangan yang baik mencakup pembukuan rutin, disiplin mencatat arus masuk dan keluarnya dana. Karena, Bumdes di Desa Gendro masih berskala kecil maka pembukuan bisa sederhana, yakni mencatat kredit dan debet.

"Ke depan, bisa menggunakan neraca keuangan dan software keuangan," ujarnya.

Sementara Gatu Pradana dari UB memberikan penguatan berupa manajemen pengelolaan Bumdes dalam pengabdian masyarakat tersebut. Gatu membimbing strategi pemetaan komoditas produk bumi, yang merupakan unggulan Desa Gendro Pasuruan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement