Peristiwa Daerah

Petani Sugiharjo Minta Proyek JLS Kabupaten Tuban Dihentikan

Rabu, 09 September 2020 - 16:58 | 43.59k
Kendaraan alat berat excavator proyek Jalan Lingkar Selatan (JLS) saat mengeruk kembali gundukan tanah menutupi aliran sungai irigasi persawahan di Kecamatan Kota Tuban, Kabupaten Tuban (09/09/2020). (Ahmad Istihar/TIMES Indonesia) 
Kendaraan alat berat excavator proyek Jalan Lingkar Selatan (JLS) saat mengeruk kembali gundukan tanah menutupi aliran sungai irigasi persawahan di Kecamatan Kota Tuban, Kabupaten Tuban (09/09/2020). (Ahmad Istihar/TIMES Indonesia) 

TIMESINDONESIA, TUBAN – Pelaksana Proyek Jalur ring road Jalur Lingkar Selatan (JLS) Kabupaten Tuban di protes petani. Pasalnya, material tanah hurukan ditaruh menutupi aliran sungai pengairan irigasi sawah terletak di Desa Sugiharjo, Kecamatan Kota Tuban, Kabupaten Tuban, Rabu (9/9/2020).

Aksi protes belasan petani ini langsung menghentikan alat berat excavator dan operasional proyek JLS untuk meminta pelaksana proyek mengeruk material yang menutupi aliran sungai lebar tiga meter yang menjadi irigasi persawahan di tiga desa kecamatan setempat.

"Aliran sungai ini mengaliri puluhan hektare sawah di tiga desa kecamatan," kata ketua Tani Nelayan Andalan (TNA), Karso kepada awak media. 

Karso juga kecewa terhadap pelaksana proyek JLS yang dengan sengaja menguruk aliran sungai tanpa koordinasi dengan para petani penggarap sawah terlebih dahulu. sejak hari jumat kemarin.

Ketua-Tani-Karso.jpg

"Kita hentikan kegiatan ini, karena protes pengurukan sungai sejak Jumat kemarin, tidak izin kelompok Tani dan sangat merugikan petani desa sini," imbuhnya

Dampak pengurukan aliran sungai, lanjut Karso sangat mengganggu saluran irigasi pertanian di desa. Sebab itu, belasan petani datangi ke lokasi kegiatan untuk meminta pelaksana pekerjaan jalan lingkar tidak main seperti ini. Musyawarah lebih penting daripada merugikan petani di kemudian hari.

“Permintaan petani, urukan tanah yang ada di sungai diangkat, agar sungai bisa berfungsi sebagai sungai," harapannya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi berkilah pengurukan di sungai tersebut tidak untuk selamanya, melainkan sifatnya hanya sementara agar mobilisasi alat berat dan matririal berjalan lancar.

"Nanti rencananya akan diblok besar dengan gorong- gorong, agar alirannya tetap mengalir seperti semula,  sedangkan untuk aliran kecil nanti kita sesuaikan mencari aliran terdekat," ungkap Agung saat berada dilokasi.

Ditempat sama pelaksana proyek Koko, berkelit sebelum pengurukan sungai. pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Desa setempat, pihak desa mensarankan disuruh ngasih pipa bagian dibawah agar air tetap dapat mengalir dan  semua itu sudah kami jalankan.

"Tapi kemarin saya dengar info para petani minta mengganti dengan gorong- gorong untuk sementara, Menunggu Blok dan mungkin Minggu ini sudah datang." tanggap pelaksana proyek JLS Kabupaten Tuban tersebut.(*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES