Pendidikan

Ada Logo PDI Perjuangan di Materi Pancasila, Ini Klarifikasi Dispendik Surabaya

Rabu, 09 September 2020 - 16:33 | 60.32k
Tayangan pendidikan Pancasila gunakan lambang mirip PDI Perjuangan. (Foto: Tangkapan layar)
Tayangan pendidikan Pancasila gunakan lambang mirip PDI Perjuangan. (Foto: Tangkapan layar)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Materi sekolah daring di Surabaya yang ditayangkan melalui stasiun televisi swasta lokal menuai perhatian. Pasalnya, pada penjelasan sila keempat Pancasila digunakan lambang kepala banteng yang mirip dengan logo PDI Perjuangan. Berikut ini klarifikasi Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik Surabaya) dan pihak-pihak terkait.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut, menurutnya itu murni kesalahan input (memasukkan) gambar.

“Saya mohon maaf atas nama Dispendik. Jadi, Bu Afita (guru yang mengajar di tayangan tersebut) sudah mengajar empat kali hingga kemarin, Alhamdulillah sebelumnya sangat baik dan tidak ada masalah,” kata Supomo di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (9/9/2020).

Lanjut Supomo, guru-guru yang mengisi program GURUku SBO TV ini adalah guru-guru terbaik di Kota Surabaya. Guru Afita sendiri merupakan lulusan perguruan tinggi negeri di Surabaya dengan IPK (Indeks Prestasi Komulatif) 3,75.

“Bahkan selama mengajar di SD, dia juga mendapatkan predikat baik, perilakunya juga baik, sopan santunya juga baik. Makanya dia direkomendasikan untuk menjadi guru pengajar di program SBO ini,” tambahnya.

Afita-Nurul-Aini.jpgAfita Nurul Aini, Guru SDN Tembok Dukuh IV 

Sementara itu, Afita Nurul Aini, guru SDN Tembok Dukuh IV sebagai pengajar pada program tersebut juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat luas.

Ia mengaku telah lalai dan tanpa sengaja memasukkan gambar yang tidak sesuai dengan materi. “Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. Saya juga menyampaikan terimakasih banyak kepada media yang telah diberikan ruang untuk klarifikasi kelalaian saya ini,” ujar Afita.

Ia juga menjelaskan bahwa saat mengajar di SBO TV pada Hari Selasa itu, dirinya bertugas sebagai guru pengganti yang sedang sakit. Maka persiapan materinya tidak maksimal.

“Nah, kesalahan saya adalah melengkapi semua materi itu di Hari Senin. Pada hari itu saya kurang konsentrasi dan teliti, sehingga gambar yang saya masukkan salah," paparnya.

"Jadi, itu tidak ada unsur kesengajaan sama sekali atau motif apapun dari saya. Ini murni benar-benar ketidaksengajaan dan kurangnya konsentrasi, jadi saya mohon maaf sebesar-besarnya,” katanya.

Saat ditanya apakah Afita pernah terlibat dengan organisasi politik, dirinya menjawab tidak. Afita sendiri juga mengaku tidak sengaja, hanya karena kurang fokus dan human error (kesalahan yang manusiawi),

“Jadi, ini murni human error, karena bagaimana pun juga manusia adalah tempatnya salah. Tidak ada tendensi apapun dan tidak berkaitan dengan siapapun dan apapun,” tegasnya.

Perwakilan SBO TV, Wawan Andrianto, juga memastikan bahwa setelah mengetahui adanya kesalahan pada gambar yang dimasukkan, pihak SBO langsung mengubah gambar tersebut, sehingga dia memastikan bahwa di akun resmi SBO TV sudah tidak salah.

“Jadi, ketika ada kesalahan langsung kami edit, sedangkan yang beredar di luar itu bukan dari akun resmi SBO TV. Memang banyak sekali yang mengunduh tayangan tersebut,” terangnya.

Supomo juga memastikan bahwa setiap Hari Sabtu, Dispendik Surabaya selalu rutin melakukan evaluasi, pembekalan, dan pemeriksaan atas materi yang akan disampaikan dalam program GURUku di SBO TV maupun di TV9 yang juga menyiarkan secara langsung pembelajaran daring ini.

Dispendik Surabaya juga memastikan bahwa materi yang disampaikan itu berasal dari buku tema yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, sehingga materinya tidak keluar dari konteks pembahasan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES