Pendidikan New Normal Life 2020

Kasus Covid-19 Tinggi, Kota Semarang Belum Bisa Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Rabu, 09 September 2020 - 16:13 | 88.76k
Ilustrasi. (dok/TI
Ilustrasi. (dok/TI
FOKUS

New Normal Life 2020

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Kota Semarang melakukan simulasi pembelajaran tatap muka secara terbatas di beberapa sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri mengatakan pihaknya tengah mengujicobakan pelaksanaan pendidikan tatap muka di beberapa sekolah.

Sayangnya Gunawan tidak memberitahu secara spesifik sekolah mana dan bagaimana teknisnya. "Simulasi sudah dilakukan oleh sekolah masing-masing. Untuk sekolah dak ada masalah," jawabnya singkat saat dihubungi melalui pesan tertulis pada Rabu (9/9/2020).

Sebenarnya, Kota Semarang sampai saat ini belum bisa melaksanakan pendidikan tatap muka karena status pemetaan resiko penularan covid-19 masih dalam zona merah.

Alasan lain belum dimulainya pembelajaran tatap muka di sekolah, karena 11 persen kasus penularan virus corona di Semarang disumbang dari kalangan anak-anak. Jumlah tersebut belum berubah dalam beberapa bulan belakangan.

Sementara itu, saat dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, melihat jumlah positif covid-19 di Kota Semarang masih tinggi, tentu belum bisa dilaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah.

"Kami memiliki parameter boleh atau tidaknya suatu kegiatan dilaksanakan di Kota Semarang. Misalnya saja Posyandu, selama di suatu kelurahan tidak ada kasus, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sedikit, dan protokol kesehatan sudah bisa tertib, ya silakan jalan. Namun, hingga sekarang untuk pembelajaran siswa di sekolah belum bisa," ungkapnya.

Pada saatnya nanti, jika kondisi sudah memungkinkan dilaksanakan pembelajaran tatap muka di Semarang, Hakam menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota Semarang juga akan menerapkan parameter seperti Posyandu.

"Misalnya pada jenjang SD, siswa yang sekolah dari luar kelurahan atau kecamatan jumlahnya tidak banyak, kecuali sekolah favorit. Maka, nanti di prosentase ada berapa siswa dari luar kecamatan atau luar kota, kemudian dilihat seperti apa protokol kesehatannya, kalau semua oke baru boleh melakukan percobaan pembelajaran," jelas Hakam.

Dinas Kesehatan sendiri baru akan mengijinkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka jika Kota Semarang benar-benar sudah tidak ada kasus positif COVID-19.

"Meski sudah berada di zona rendah pun kami belum berani. Sebab, kami harus belajar dari kota besar di dunia yang sudah buka, habis itu tutup lagi karena ada gelombang kedua penyebaran COVID-19," katanya.

Berdasarkan data pemetaan zona risiko daerah di kabupaten/kota di Jawa Tengah yang dikeluarkan Satgas Penanganan COVID-19 Pusat per 30 Agustus 2020, Kota Semarang masuk dalam kategori zona merah atau risiko tinggi sehingga pembelajaran tatap muka pun ditunda. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES