Pendidikan

Dapat Hibah Rp 540 Juta, ITN Malang Siap Terapkan Kurikulum Kampus Merdeka

Rabu, 09 September 2020 - 14:52 | 34.98k
Kampus ITN Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Kampus ITN Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menerima dana hibah sebesar Rp 540 juta untuk sembilan program studi (prodi). Masing-masing prodi mendapatkan Rp 60 juta.

Dana Hibah ini diterima Kampus Biru setelah lolos sebagai penerima Program Bantuan Program Studi Menerapkan Kerja Sama Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr. F Yudi Limpraptono, ST MT mengatakan, pemerintah menyiapkan dana hibah guna membantu prodi mengimplementasikan kebijakan menteri terkait Permendikbud No 3 tahun 2020 untuk melaksanakan MBKM.

Dari 9 prodi ITN Malang yang memperoleh dana hibah masing-masing akan mendapatkan suntikan dana kisaran Rp 60 juta rupiah per prodi.

"Sembilan prodi yang mendapatkan dana hibah antara lain PWK, Teknik Geodesi, Teknik Lingkungan, Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Industri, Teknik Informatika, Teknik Kimia, dan Teknik Mesin. Semuanya untuk program sarjana (S-1), yang jurusan vokasi tidak termasuk," kata Yudi.

Dikatakan Yudi, dengan program MBKM prodi diharapkan menyesuaikan kurikulumnya, menyiapkan kebijakan baik peraturan, pedoman pelaksanaan dan lain sebagainya yang terkait dengan program MBKM.

Tidak hanya prodi yang menerima dana hibah, tapi semua prodi di ITN Malang diharapkan selekasnya menyesuaikan diri. Institusi akan mensupport semua prodi untuk melaksanakan program MBKM.

Yudi menambahkan, banyak manfaat dari kurikulum MBKM. Bagi mahasiswa ITN Malang diberi hak untuk dapat melaksanakan tiga semester di luar kampus. Tujuan utamanya agar mahasiswa bisa meningkatkan kompetensinya di bidang masing-masing.

Didekatkan dengan lapangan pekerjaan, bisa di bidang industri maupun mengaplikasikan ilmunya langsung di masyarakat. Mahasiswa juga bisa mengambil mata kuliah di perguruan tinggi lain sehingga bertambah pengalaman di bidang pembelajaran.

Tidak begitu kesulitan Kampus Biru untuk mengaplikasikan proram MBKM, karena sejauh ini ITN Malang sudah bermitra dengan berbagai kampus, dunia industri bahkan intens bekerjasama dengan pemerintah daerah.

"Kami (ITN Malang) akan terus meningkatkan kerjasama dengan mitra yang akan mensuport MBKM, baik itu kerjasama dengan dunia industri, kerjasama antar kampus dalam rangka student exchange, dan instansi baik pemerintah daerah bahkan sampai desa yang nantinya akan dipakai untuk magang," imbuh Yudi.

Masih menurut Yudi, mahasiswa bisa bebas memilih untuk mengambil mata kuliah di luar prodi, baik di dalam lingkungan ITN Malang maupun di luar ITN Malang dengan dibatasi 40 SKS. Tentunya ini di luar program PKL, karena program PKL hanya 2 SKS dengan 1 sampai 2 bulan magang.

Sedangkan program MBKM magang bisa sampai 1 sampai 2 semester. Satu sementar bisa diakui 20 SKS. Nanti, 20 SKS ini bisa dikonversikan untuk matakuliah di kampus. Semua kegiatan di luar kuliah dan magang, seperti melaksanakan kegiatan sosial juga akan diakui.

Dengan mahasiswa bisa memilih mengambil mata kuliah model MBKM, maka harapannya kompetensi keilmuan di ITN Malang akan meningkat. Bukan hanya sekadar mendapatkan ilmu formal tapi secara soft skill dan hard skill juga akan meningkat.

"Soft skilnya terutama kekemimpinan, attitude bida didapat dari sini, sehingga tidak mendengarkan hanya di bangku kuliah saja," tutup Wakil Rektor I Bidang Akademik ITN Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES