Peristiwa Daerah

Di Tengah Pandemi Covid19, Ritual Nyadran Suku Tengger Berlangsung Khidmat

Rabu, 09 September 2020 - 13:45 | 63.51k
Tradisi Nyadran dalam rangkaian Yadnya Karo Suku Tengger, di Lereng Bromo, Kabupaten Probolinggo. (FOTO: S. Laksono for TIMES Indonesia)
Tradisi Nyadran dalam rangkaian Yadnya Karo Suku Tengger, di Lereng Bromo, Kabupaten Probolinggo. (FOTO: S. Laksono for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Umat Hindu Suku Tengger, di lereng Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, kaya dengan tradisi turun temurun. Salah satunya, adalah Nyadran atau ziarah kubur leluhur. Tradisi ini rutin digelar setiap tahunnya, dalam rangkaian Yadnya Karo.

Hari Raya Karo tahun ini, atau tahun Saka 1942, bagi warga Suku Tengger, berlangsung dalam masa pandemi Covid-19. Namun demikian, tak mengurangi khidmatnya peringatan hari raya itu. Salah satu tradisi yang digelar dalam rangkaian Hari Raya Karo itu, adalah tradisi Nyadran.

“Nyadran merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang kami, sejak puluhan tahun silam. Dimana warga secara bersamaan dan berbondong-bondong, melakukan ziarah kubur,” kata Kepala Desa Jetak, Kermat, Rabu (9/9/2020).

Upacara Nyandran Suku Tengger 1

Sebelum menggelar ziarah kubur, warga sUku Tengger berdoa bersama di pura atau tempat persembahyangan, yang tersebar di masing-masing sudut desa. “Karena masih dalam masa pandemi, gelaran Nyadran tahun ini dilakukan tertutup. Baik dari wisatawan, maupun warga di luar kawasan Tengger,” imbuh Kermat.

Penggunaan masker dan cuci tangan sebelum masuk lokasi, juga diterapkan secara ketat. Pada seluruh warga yang mengikuti ritual Nyadran. Dengan tujuan, mencegah penularan Covid-19.

Warga pun berbondong menuju pemakaman leluhur, yang terletak di sisi desa. Di pemakaman ini, warga memanjatkan doa bersama. Dilanjut dengan tradisi uaran, atau dengan kata lain, menabur uang koin maupun ternak unggas, sebagai sedekah. Atas rejeki yang sudah didapat selama ini.

Upacara Nyandran Suku Tengger 2

Dalam gelaran nyadran ini, warga Suku Tengger juga berdoa agar pandemi Covid-19 yang masih berlangsung bisa segera sirna. Sehingga kehidupan di seluruh dunia menjadi normal kembali. Termasuk di Kawasan lereng Tengger, atau sekitar wisata Bromo. Yang sempat terpukul selama beberapa bulan, karena pandemi Covid-19.

Tradisi Nyadran sendiri, mempunyai filosofi mendalam bagi warga setempat. Di hari Nyadran ini, kerabat yang masih hidup, berkunjung ke pemakaman kerabatnya yang sudah meninggal. Makan bersama, berdoa dan bersedekah. Sebagai wujud kerukunan dan eratnya silaturahmi antar warga Suku Tengger, di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES