Peristiwa Daerah

Pemkot Pagaralam akan Bagikan Sejuta Bibit Kopi Pagaralam

Rabu, 09 September 2020 - 14:04 | 42.03k
Secara simbolis Walikota Pagaralam, Alpian Maskoni serahkan bantuan sarana pengembangan kopi dari Pemerintah Pusat  (Foto: Asnadi/ TIMES Indonesia)
Secara simbolis Walikota Pagaralam, Alpian Maskoni serahkan bantuan sarana pengembangan kopi dari Pemerintah Pusat (Foto: Asnadi/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PAGARALAM – Upaya meningkatkan produktifitas komoditi pertanian kopi Pagaralam, Pemerintah Kota Pagaralam bakal menggelontorkan satu juta bibit stek kopi kepada para petani selama lima tahun berturut.

“Tahun depan pemerintah kembali akan membagikan sebanyak satu juta bibit stek kopi. Program ini melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah,” ungkap Wali Kota Pagaralam, Alpian Maskoni SH disela penyerahan bantuan BPM PPMK kepada LKM Maju Bersama di Kelurahan Candi Jaya, Kecamatan Kecamatan Dempo Tengah, rabu (9/9/2020).

Bantuan jutaan bibit stek kopi ini sebut Kak Pian diperuntukkan bagi lahan pertanian kopi seluas sekitar 8 ribu hektar tersebar di wilayah Kota Pagaralam.

“Stek kopi tidak akan merugikan para petani kehilangan penghasilan, hanya menunggu sekitar satu tahun petani sudah bisa menghasilkan jika tanaman kopi dirawat dengan baik,” jelasnya.

Program ini sambung Kak Pian harus beriringan dengan meningkatnya hasil produksi kopi juga kualitas produksinya.

“Saya instruksikan kepada semua camat supaya tidak ada lagi menjemur kopi di jalan. Menjemur kopi dijalan akan merusak nama Kopi Pagaralam. Jika kualitas dijaga tentunya dapat dapat bersaing dengan daerah penghasil kopi lainnya di nusantara,” katanya.

Jangan Lupa Brand Pagaralam

Kak Pian mengacungi jempol kepada petani di Kota Pagaralam yang sudah melirik kopi premium. Diapun mengaku bangga karena saat ini di Pagaralam petani kopi sudah mulai mengemas beragam brand kemasan berbeda.

“Sekarang tak sedikit petani kopi sudah memproduksi kopi dengan beragam brand (merek, red), tentunya kualitas kopi premium,” ujar Kak Pian.

Diakui Kak Pian, sudah banyak anak-anak muda yang menjadi pengelola kopi berkualitas bahkan menjadi barista. Perihal brand sendiri, kak Pian mempersilahkan pengusaha kopi untuk menciptakan merek tersendiri. Sudah banyak yang beredar mereknya.

“Brand terserah apa saja, namun ada tapinya. Saya harapkan tidak lupa mencantumkan nama Pagaralam di ujung brand atau di kemasan,” katanya.

Dirinya cukup prihatin kopi asal Kota Pagaralam ketika berada di luar tak ada lagi namanya. “Seperti Lampung, maka orang akan mengenalnya kopi Lampung padahal itu adalah kopi dari Pagaralam,” sindirnya.

Sementara terkait pasar kopi premium, kurun beberapa tahun lalu sudah terdengung dari kalangan petani kopi Pagaralam yang mulai mengubah pola tanam hingga pasca panen kopi. “Kendati permintaan pasar masih terbatas selain memenuhi kebutuhan kedai kopi, juga juga berinovasi menembus pasar online. Tentunya dengan kopi kualitas pemium baik itu greenbean (biji hijau), roastbin, atau kopi bubuk,” tambah Rio salahsatu pelaku usaha kopi premium. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES