BPPSDMP Tuntaskan 2.111 BPP akan Menjadi BPP Kostratani
TIMESINDONESIA, BATU – Eksistensi BPP selama ini digadang-gadang menjadi pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, hingga pusat membangun kemitraan.
Namun demikian, upaya tersebut belum maksimal, dari jumlah 5733 BPP masih tersisa 2111 BPP yang belum terkoneksi ke Agriculture War Room atau AWR dari Kostratani.
Lima fungsi BPP tersebut yang akan diperkuat oleh Kostratani. Harapannya, paska BPP menjadi Kostratani akan mampu memaksimalkan kelima peran BPP tersebut di era 4.0.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat indonesia. “Kita harus memastikan ketersediaan pangan di seluruh tanah air, baik ketersediaan barang pangan maupun ketersediaan akses untuk mendapatkannya. Untuk itu, saya mengajak seluruh penyuluh dan petani untuk untuk tetap sehat di situasi pandemi covid-19. Dengan sehat kita bia menjalankan tugas sebaik-baiknya," ujar Mentan.
Lebih lanjut SYL, sapaan akrab Syahrul Yasin Limpo. mengatakan Penyuluh bisa mendampingi petani untuk genjot produksi, sama-sama turun ke lapangan, sama-sama tanam, olah tanah, panen, mengolah hasil panen, mendistribusikan hasil panen, sehingga petani mendapat penghasilan yang layak.
Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi, mengatakan Program Utama Kementan, salah satunya adalah Pengembangan Komando Strategi Pembagunan Pertanian Tingkat Kecamatan (Kostratani). Hal tersebut dipertegas kembali melalui Zoom meeting Senin (7/9/20) menginstruksikan agar BPP yang tersisa sebanyak 2111 dapat ditransformasikan menjadi BPP Kostratani paling lambat sampai akhir September 2020.
Untuk mempercepatan gerakan tersebut, Kepala BPPSDMP langsung mendistribusikan ke
Pusat Penyuluhan Pertanian ( Pleton A) sebanyak 995 BPP, Pusat Pendidikan Pertanian (Pleton B) 613 BPP, dan Pusat Pelatihan Pertanian (Pleton C ) sebanyak 519 BPP.
Dalam arahannya Dedi mengintruksikan agar masing-masing Komandan Pleton ( kapuslat, kapusluh dan kapusdik) segera konsolidasi dengan regunya untuk membagi tugas kepada setiap unit /UPT berapa BPP yang harus diselesaikan termasuk juga lokasi BPP yang menjadi Target. Sementara untuk Pleton D (Sekretariat) dapat membantu logistik untuk masing-masing regu
A, B, dan C ditambahan monev progres konektifitas BPP setiap hari, data harus dilaporkan setiap jam 9 pagi. Demikian pungkasnya.
Ditemui setelah usai Zoom Meeting Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si, mengatakan usaha yang ditempuh BPPSDMP 0Kementan untuk terus mendorong dan mempercepat transformasi BPP menjadi BPP Kostratani tentu perlu didukung dengan segenap kemampuan yang kita miliki, agar seluruh program utama Kementan terkawal baik.
Menyadari peran penting BPP di tingkat kecamatan, maka kesiapan sarana dan prasarana di BPP mulai dari jaringan listik, telepon dan internet, komputer termasuk didalamnya penguasaan SDM dalam IT menjadi faktor penentu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Rochmat Shobirin |