Indonesia Positif

Anjlok, Petani Garam Minta Pemerintah Naikkan Harga

Selasa, 08 September 2020 - 15:34 | 197.94k
Petani Garam. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Petani Garam. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PAMEKASAN – Harga garam anjlok membuat petani garam di Pulau madura Jawa Timur nelangsa. Saat ini harga  garam KW1 sekelas premium masih di angka Rp 550 per ton di Surabaya.

Para petani minta dan mengharap ada kebijakan pemerintah pusat untuk segera menetapkan harga K1 Rp. 750 ribu, K2 Rp. 650 ribu dan k3 Rp. 575 ribu.

"Saya meminta kepada pemerintah untuk segera menaikkan harga garam agar petani garam bisa sejahtera," ungkap Busani, salah satu petani garam di Pamekasan, Jawa Timur.

Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan bahwa anjloknya harga garam rakyat yang terjadi sejak tahun 2019 hingga sekarang membuat para petambak garam harus mengencangkan ikat pinggang.

"Akibat harga anjlok petambak di wilayah Jawa Timur memilih untuk menyimpan garam di gudang, daripada harus menjualnya dengan harga yang rendah," imbuhnya.

Seperti diketahui, sejak memasuki periode musim penghujan akhir tahun 2019 hingga saat ini harga garam rakyat hanya di angka Rp 150 per kilogram (kg).

"Kami minta kepada pihak Pemerintah khususnya direktur PT Garam yang baru ini untuk segera melakukan terobosan baru. Karena dengan anjloknya harga garam membuat sejumlah masyarakat selalu rugi," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES