Peristiwa Daerah

Forum MWCNU se-Surabaya Bersatu Tolak Pembekuan PCNU Surabaya

Rabu, 09 September 2020 - 01:33 | 126.20k
Ketua MWCNU Wonokromo H Unsi Fauzi (kemeja hijau) menunjukkan surat pernyataan sikap Forum MWCNU se-Surabaya Bersatu di Kantor PCNU Surabaya, Selasa (8/9/2020) malam. (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Ketua MWCNU Wonokromo H Unsi Fauzi (kemeja hijau) menunjukkan surat pernyataan sikap Forum MWCNU se-Surabaya Bersatu di Kantor PCNU Surabaya, Selasa (8/9/2020) malam. (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Forum Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Surabaya Bersatu mengeluarkan pernyataan sikap terkait beberapa berita yang berkembang tentang tuntutan pembekuan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya. 

Menurut Ketua MWCNU Wonokromo H Unsi Fauzi, berita tersebut dianggap tidak benar karena mengatasnamakan seluruh MWCNU se-Surabaya. Padahal hanya MWCNU Sukomanunggal saja. 

"Hanya satu MWCNU Suko Manunggal selebihnya adalah orang-orang di luar struktural NU," ungkapnya, Selasa (8/9/2020) malam. 

Latar belakang deklarasi pernyataan sikap ini berdasarkan peristiwa pertemuan yang mengatasnamakan Forum Kader Nahdlatul Ulama di RM Apung 4 September 2020 dilanjutkan aksi demo menuju Kantor PCNU Kota Surabaya.

PCNU Surabaya

Tidak hanya itu saja. Pertemuan berlanjut pada 7 September 2020 di lokasi yang sama dan berujung meminta pembekuan PCNU Kota Surabaya.

Fauzi menilai jika gerakan tersebut bermuatan politis terkait Pilwali Surabaya dan jelang suksesi NU. 

"Kami menganggap itu adalah gerakan politik yang ingin mendelegitimasi PCNU sekaligus MWCNU yang ada di Kota Surabaya," tegas Unsi Fauzi. 

Forum MWCNU se-Surabaya Bersatu turut mengecam penodaan simbol-simbol jamiiyah saat aksi demo dengan memasang spanduk berisi hujatan dan kata-kata kotor serta melecehkan pimpinan NU, ketua maupun rais dalam pertemuan-pertemuan tersebut. 

Pihaknya menegaskan pula, akan tetap solid dan satu barisan di bawah kepemimpinan KH Sulaiman Nur dan H Ahmad Muhibbin Zuhri serta menolak segala upaya yang tidak sesuai dengan nidzom jamiiyah. 

"Kami mendorong PCNU untuk memanggil terutama yang bersangkutan Ketua MWCNU Suko Manunggal terhadap gerakan ini karena itu sudah merusak marwah NU," ungkapnya. 

Selain itu, ia juga membantah isu tentang penyalahgunaan Kantor PCNU Kota Surabaya sebagai basecamp pemenangan buntut dari video yang beredar saat rekom PDI Perjuangan beberapa waktu lalu. 

"Padahal yang sebenarnya adalah penyerahan Masjid Baiturrozaq dari PT CitraLand kepada PCNU Kota Surabaya," jelasnya. 

Kehadiran Forum MWCNU se-Surabaya Bersatu, jelas Fauzi, merupakan murni gerakan dari bawah karena merasa satu tujuan atas tindak pelecehan kepada PCNU.

"Kami tidak terima itu apalagi ada spanduk-spanduk yang kata-katanya sangat kotor. (Ini) Pelecehan terhadap Ketua dan tentu jamiyah," ujarnya. 

Ia juga mendorong Ketua PCNU Surabaya segera memanggil dan memberikan sanksi kepada Ketua MWCNU Sukomanunggal. 

Pernyataan sikap sendiri dihadiri dan ditandatangani oleh 23 Ketua MWCNU di Kantor PCNU Kota Surabaya, Jalan Bubutan.  Antara lain H Muhaimin Ali MWCNU Lakarsantri, Suhartono MWCNU Semampir, M Unsi Fauzi MWCNU Wonokromo, M Kholil MWCNU Tenggilis Mejoyo, H. M Luthfi MWCNU Rungkut, Abdul Malik MWCNU Gayungan, Muhaimin MWCNU Wonocolo, H Abdul Aziz MWCNU Pakal, H Ikhsan MWCNU Kendangsari dan beberapa lainnya. "Seharusnya 30, tapi yang tujuh berhalangan hadir," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES