Olahraga

Terungkap, Alfred Riedl Meninggal Karena Kanker

Selasa, 08 September 2020 - 20:10 | 41.52k
Sosok Alfred Riedl (Foto: Kurier)
Sosok Alfred Riedl (Foto: Kurier)

TIMESINDONESIA, JAKARTAAlfred Riedl, orang Austria Hilir yang pernah menjadi Pelatih Timnas di Piala AFF 2010 di Malaysia ini meninggal dunia, Senin (7/9/2020) malam setelah berjuang melawan kanker.

Ia dikabarkan Kurier, koran harian berbahasa Jerman yang terbit di Austria meninggal dalam perawatan penuh kasih istrinya, Jola hingga akhir di usia 70 tahun.

Kepergian Alfred Riedl bukan hanya menyentuh rasa duka bagi Indonesia. Sepak bola Austria pun juga berduka karena Alfred pernah adalah mantan bos tim Austria dan pernah mengharumkan nama Austria.

Alfred Riedl menjadi pemain sepak bola Austria dan kemudian sebagai pelatih. Mungkin tidak ada orang Austria yang bisa berkembang melalui sepak bola dari bawah, dan kemudian karirnya sukses di Wiener Austria seperti Alfred Riedl.

Ia striker terbaik. Bersama Austria, ia menjadi pencetak gol terbanyak pada tahun 1972. Sedangkan di Belgia, Alfred Riedl mencapai status kultus di tahun 1970-an, menyerbu St. Truiden, Royal Antwerp dan Standard Liège dan digantikan oleh salah satu penyerang top di liga Belgia.

Pada tahun 1975 ia memenangkan sepatu perunggu sebagai pencetak gol terbaik ketiga di klub sepak bola Eropa.

Fakta bahwa Alfred Riedl hanya membuat empat penampilan internasional terutama karena persaingan yang ketat dalam serangan Austria. Bersama Hans Krankl, Walter Schachner, Franz Oberacher atau Kurt Welzl, tim ÖFB memiliki banyak striker yang sempurna pada saat itu.

Alfred Riedl kemudian menjadi globetrotter hebat sebagai pelatih. Setelah menghabiskan satu tahun sebagai bos tim Austria, orang Wina ini mewarisi Josef Hickersberger setelah kekalahan 1-0 melawan Kepulauan Faroe pada musim gugur 1990. 

Alfred Riedl kemudian menjadi bos tim di tujuh negara, termasuk Liechtenstein, Vietnam, Laos, dan Indonesia. Di Asia khususnya, orang Austria sangat dihormati.

Musim gugur yang lalu, Indonesia mencoba membawanya kembali sebagai pelatih Timnas untuk keempat kalinya. Riedl dengan berani berjuang melawan kemunduran kesehatan berkali-kali.

Dia telah menerima donor ginjal 13 tahun yang lalu oleh salah satu dari banyak penggemarnya di Vietnam, di mana dia menikmati status pahlawan. Alfred Riedl meninggalkan seorang istri dan dua anak yang sudah dewasa.

Presiden ÖFB, Leo Windtner memberikan penghormatan kepada Riedl atas jasanya pada sepak bola Austria.

"Alfred Riedl dinilai pesepakbola yang luar biasa pada zamannya, juga pernah melayani tim nasional Austria," kata bos asosiasi itu kepada APA, Selasa.

"Selain itu, orang Wina yang bekerja sebagai bos tim ÖFB selama setahun, selalu berkepribadian serius," tegas Windtner.

"Dia juga telah melakukan pekerjaan yang baik di luar negeri sebagai bos tim. Jadi anda bisa mengucapkan banyak terima kasih kepada Alfred Riedl atas nama ÖFB atas apa yang telah dia lakukan untuk sepak bola Austria," ujarnya.

Debutnya di Indonesia terjadi pada 2010-2011 dimana ia berhasil membawa Indonesia masuk ke babak final Piala AFF 2010, meskipun akhirnya Indonesia kalah oleh Malaysia.

Beberapa tim lokal seperti Persebaya dan PSM Makassar juga pernah diarsiteki oleh Alfred Riedl.

Alfred Riedl yang pernah menjadi Pelatih Timnas Indonesia itu meninggal dunia pada usia 70 tahun setelah beberapa tahun berjuang melawan kanker.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES