Peristiwa Daerah

Viral Harimau Maharani Zoo Lamongan Tampak Kurus, Ini Hasil Pemeriksaan BKSDA

Selasa, 08 September 2020 - 21:11 | 46.34k
Kabid BKSDA Wilayah II Gresik, RM Wiwied Widodo, menjelaskan bagaimana mengetahui harimau ideal atau tidak dari bentuk tubuh, saat berada di kandang harimau Maharani Zoo Lamongan, Selasa (8/9/2020). (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)
Kabid BKSDA Wilayah II Gresik, RM Wiwied Widodo, menjelaskan bagaimana mengetahui harimau ideal atau tidak dari bentuk tubuh, saat berada di kandang harimau Maharani Zoo Lamongan, Selasa (8/9/2020). (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) turun langsung untuk melihat kondisi Harimau Sumatera koleksi Maharani Zoo dan Goa Kabupaten Lamongan yang sempat viral di media sosial.

Kabid BKSDA Wilayah II Gresik, RM Wiwied Widodo yang datang bersama tim Wildlife Rescue Unit (WRU) serta dokter hewan, mereka memeriksa lebih detail kondisi harimau bernama Baksi itu.

Pemeriksaan yang dilakukan mulai dari mengukur berat badan ideal atau tidak, asupan nutrisi hingga rekam medis si harimau Baksi.

Menurutnya, untuk melihat harimau tergolong kurus, ideal atau gemuk, yang paling mencolok adalah penampakan samping. Kalau harimau kegemukan, maka lekuk perutnya akan menggelambir ke bawah. Kalau ideal, itu lekuk perutnya lurus, walaupun depannya terlihat ramping, tapi itu masih dalam kategori normal.

"Nah kalau yang disebut kurus, itu lekuk perutnya yang belakang dekat kaki itu tertarik ke atas," kata Widodo, kepada wartawan, saat berada di kandang harimau Maharani Zoo Lamongan, Selasa (8/9/2020).

Setelah diamati secara detail, kata Widodo, bentuk perut si Harimau Baksi tersebut adalah lurus, sehingga dari segi bentuk tubuh, kondisi Baksi termasuk bagus atau ideal. "Kalau kita lihat morfologinya, (harimau Baksi) itu perutnya masih lurus dan tergolong ideal. Bukan overweight, bukan kurus," tuturnya.

Selain itu, selama berada di Maharani Zoo, Harimau Baksi cukup produktif, dengan memiliki 3 keturunan dari induk yang bernama Gendis.

"Tiga keturunannya dikasih nama Bu Menteri, yaitu Rengganis, Raung dan Rani. Artinya harimau yang diberitakan dan viral itu, satu, cukup sehat, normal dan produktif untuk memberikan keturunan," ucap Widodo.

Lebih lanjut Widodo menjelaskan, pihaknya juga telah mengecek pola pemberian nutrisi dan juga rekam medis kesehatan si Baksi.

"Track record dari rekam medisnya cukup sehat, pakannya juga diberikan dengan normal. Tapi dugaannya bobotnya memang sudah tidak seperti saat remaja, karena sekarang dia sudah tua," ujarnya.

Widodo menyebutkan, berat badan ideal harimau Sumatera yang masih remaja adalah 120 kilogram sampai 130 kilogram. Sedangkan untuk harimau Sumatera yang sudah tua, idelnya berbobot 75 sampai 100 kilogram.

"Nanti akan kita timbang untuk lebih memastikan Kalau masih 75 sampai 100 standarnya masih normal," tuturnya.

Dengan seluruh pemeriksaan yang dilakukan tersebut, Widodo menyimpulkan bahwa harimau koleksi Maharani Zoo dan Goa Lamongan yang sempat viral tersebut, kondisinya sehat.

"Intinya sudah kita lakukan pemeiksaan morfologi, nutrisi, pakan dan rekam medis. Sementara kita simpulkan bahwa harimau Baksi ini usianya sudah tua, di usianya yang sudah tua ini Baksi cukup sehat," kata Kabid BKSDA Wilayah II Gresik ini terkait kondisi harimau di Maharani Zoo Kabupaten Lamongan yang sempat viral. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES