Politik Pilkada Serentak 2020

Tak Maju di Pilbup Lamongan, Sholahudin Akan Terus Bangun Kabupaten Lamongan

Selasa, 08 September 2020 - 20:40 | 89.66k
Sholahudin, saat temu wicara dengan relawan Sembodo di resto H. Agus Kalianyar, Kelurahan Sukomulyo Lamongan, Selasa (8/9/2020). (FOTO: Moch. Nuril Huda/ TIMES Indonesia)
Sholahudin, saat temu wicara dengan relawan Sembodo di resto H. Agus Kalianyar, Kelurahan Sukomulyo Lamongan, Selasa (8/9/2020). (FOTO: Moch. Nuril Huda/ TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, LAMONGANSholahudin akan terus membangun Kabupaten Lamongan dengan caranya sendiri di luar sistem pemerintahan meski aspri KH. Ma’ruf Amin (Wakil Presiden RI) ini tidak jadi maju sebagai calon bupati (cabup) di Pilbup Lamongan.  

“Ya, Lamongan tetap kita bangun dengan cara kita tapi di luar sistem pemerintahan,” ucap Sholahudin usai temu relawan sembodo di resto H. Agus Kalianyar Sukomulyo Lamongan, Selasa (08/09/2020).

Lantas bagaimana Sholahudin membangun Lamongan di luar sistem pemerintahan Kabupaten Lamongan? Dia mengatakan akan menggandeng perusahaan dari Lampung yakni PT. Mukaya Cavendish Indonesia.   

“Saya bersama owner (pemilik) PT. Mukaya Cavendish Indonesia akan membangun industri pengolahan pisang di Lamongan,” akunya.  
 
Sholahudin menjelaskan, untuk trail industri pengolahan pisang tersebut di kampung halamannya. Tapi untuk industri besarnya nanti, ia mengaku masih mencari lokasi yang tepat. 

“Trial industrinya di Banyubang Solokuro. Sedangkan lokasi industri besar itu harus terintegrasi dengan perkebunan pisang Cavendish,” ujarnya. 

Sementara itu, pemilik PT. Mukaya Cavendish Indonesia, Harso Bangun mengungkapkan alasan kerjasamanya dengan mantan Kepala Desa Banyubang tersebut.  

“Itu karena banyaknya permintaan pisang cavendish melalui perusahaan kami. Utamanya di wilayah Jawa Timur, Jogja, Bali dan Jawa  Tengah sebagian,” aku Harso Bangun.   

Harso menyampaikan, perusahaannya saat ini telah melayani wilayah Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) setiap bulan mencapai 50 ton. 

“Untuk wilayah jabodetabek 50 ton saja masih kurang. Jadi kalau kita mengambil permintaan Jawa Timur, Jogja, Bali dan Jawa Tengah maka saya harus cari rekanan di Jawa Timur,” ujarnya.  

Kebetulan di wilayah Jawa Timur, Harso sudah mengenal Sholahudin. Kemudian dia langsung mengajak kerjasama bangun Lamongan untuk pertanian pisang cavendish. 

“Di Lamongan kita akan transfer teknologi pertanian pisang cavendish. Jadi yang ada di Lampung akan kita terapkan di Lamongan. Hasilnya akan dipasarkan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogja dan Bali,” ucap Harso, salah rekan Sholahudin yang akan membangun Lamongan di luar sistem pemerintahan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES