Peristiwa Internasional

Kapal Induk AS Terbangkan Pesawat di Perairan Laut China Selatan

Selasa, 08 September 2020 - 16:10 | 40.64k
Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina. (Foto: Tangkapan Layar Twitter @USNavy)
Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina. (Foto: Tangkapan Layar Twitter @USNavy)

TIMESINDONESIA, JAKARTAKapal induk AS (Amerika Serikat) USS Ronald Reagan menerbangkan pesawat udara untuk melindungi wilayah maritim sekutu negeri itu di perairan Laut China Selatan. Pengerahan Kapal Induk AS Ronald Reagan ini merupakan serangkaian operasi pertahanan udara maritim yang dilakukan sejak Agustus lalu.

"Satu-satunya kapal induk US Navy, USS Ronald Reagan, dikerahkan untuk melakukan operasi penerbangan saat beroperasi di Laut Filipina dan menyediakan pasukan siap tempur yang melindungi dan membela AS, dan kepentingan maritim sekutu serta mitra di wilayah tersebut," cuit akun @USNavy pada Senin (7/9/2020), yang menyematkan tagar #FreeAndOpenIndoPacific.

Sejumlah gambar pu diunggah melalui Twitter resmi angkatan laut AS itu. Dalam unggahan tersebut terlihat beberapa pesawat terlihat bersiap terbang di langit Laut China Selatan.

Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina (Tangkapan Layar Twitter @USNavy

Sebelumnya, masuknya Kapal Induk AS Reagan ke Laut China Selatan terjadi pada saat ketegangan antara Washington dan Beijing meningkat. Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan menolak hampir semua klaim maritim China di laut.

Penolakan tersebut bertujuan untuk melindungi sekutu dan mitra, serta melakukan pendekatan kooperatif untuk stabilitas regional dan kebebasan laut di sana. China sendiri mengklaim secara sepihak hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. 

China yang menggunakan konsep sembilan garis putus-putus (nine-dash line), China memang dilaporkan mengklaim 80 persen wilayah perairan Laut China Selatan ini. Hal ini pun membuat China bersitegang dengan sejumlah negara seperti Vietnam, Malaysia, Filipina dan Brunei. 

Wilayah ini sendiri merupakan jalur perdagangan dengan nilai mencapai US$ 3 triliun per tahun. Ini yang menjadi alasan AS masuk ke kawasan sengketa tersebut. Bahkan, pihak AS juga mengajak sejumlah sekutu seperti Australia dengan klaim menjaga kebebasan navigasi Indo Pasifik.

Sementara itu, di saat bersamaan China kembali mengintensifkan latihan militer di Pulau Bohai. Dalam latihan tersebut China mengeluarkan senjata baru yakni pesawat tempur KJ-500.

Menurut laporan media pemerintah, Global Times, KJ-500 yang pertama kali terlihat di latar belakang sebuah foto yang baru-baru ini diterbitkan oleh China Military Online, dilengkapi dengan probe yang memungkinkan pesawat menerima pengisian bahan bakar di udara. Pesawat tempur China ini juga diklaim mampu terbang lebih lama dan lebih kuat.

Kapal Induk AS USS Ronald Reagan sendiri merupakan kapal induk berbasis di Jepang. Kapal ini telah berada di Laut China Selatan pada pertengahan Juli, ketika melakukan operasi dengan kapal induk AS lain USS Nimitz. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES