Entertainment

Film Mulan Sempat Diboikot Gara-gara Liu Yifei

Selasa, 08 September 2020 - 15:37 | 169.00k
Liu Yifei di Film Mulan. (Foto: Instagram @yifei_cc)
Liu Yifei di Film Mulan. (Foto: Instagram @yifei_cc)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Film Mulan yang dirilis melalui platform pada 4 September 2020. Film ini pun justru menimbulkan kontroversi dan memicu aksi boikot dari warganet melalui tagar #BoycottMulan menjadi trending di Twitter. Penyebabnya ada pada pemeran Mulan, Liu Yifei ditengarai sebagai penyebab utamanya.

Sebelumnya,  Liu Yifei memposting dukungan untuk polisi Hong Kong, yang dikritik karena melakukan aksi brutal pada pendemo. Menurut informasi dari Dilansir Vulture, Liu memposting ulang foto yang diunggah Fu Guahao, seorang reporter surat kabar yang dikelola pemerintah.

"Saya mendukung polisi. Anda semua bisa menyerang saya sekarang," demikian isi postingan yang dibagikan di Weibo.

Dalam akun media sosial tersebut, Liu Yifei lalu juga menambahkan kalimat dukungannya pada polisi Hong Kong. 

Sikap Liu Yifei tersebut, membuat sejumlah aktivis di beberapa negara Asia, seperti Hong Kong, Thailand, dan Taiwan juga menyebarkan tagar #BoycottMulan, setelah film tersebut dirilis. The Hollywood Reporter menuliskan bahwa para pemrotes telah menyebarkan tagar ini untuk melambangkan misi pro-demokrasi dan rasa prihatin mereka atas pengaruh China yang ada di daerah mereka.

Pada bulan Juli 2020, pengunjuk rasa yang juga mahasiswa di Seoul, Korea Selatan, juga memprotes film Mulan. Mereka mengatakan bahwa Liu Yifei ikut dalam film untuk mendukung kekerasan politik, bukan membawa nilai-nilai progresif dari tema film Mulan. Aktivis pro-demokrasi Hong Kong pun juga ikut menyerukan pemboikotan film Mulan. Salah satu yang terkenal adalah aktivis Joshua Wong.

"Film ini dirilis hari ini. Tapi karena Disney tunduk pada Beijing dan Liu Yifei secara terbuka dan bangga mendukung kebrutalan di Hong Kong, saya mendorong semua orang yang percaya hak asasi manusia untuk #BoycottMulan," tulis Wong di akun Twitter miliknya.

Sejak awal dibuat, film Mulan memang cukup kontroversi. Sejumlah tokoh di animasi film Mulan tahun 1998 tidak akan tayang di versi terbaru ini. Dalam informasi dari Forbes, salah satu perubahan yang mencolok adalah hilangnya tokoh Li Shang, komandan perang sekaligus pria yang disukai Mulan. Produser Jason Reed mengatakan bahwa gerakan #MeToo menjadi alasan kuat penghapusan tokoh ini.

"Menurut saya, di masa gerakan #MeToo, memiliki komandan yang punya hasrat seksual tentang cinta sangat tidak nyaman dan kami rasa itu tak pantas," ujar Reed.

Dalam film sebelumnya, romansa Mulan dan Li Shang adalah bagian kecil dari cerita yang nyaris tidak dieksplorasi. Padahal, dalam cerita, Li Shang menemui Mulan di rumahnya untuk makan malam saat perang berakhir dan dia sudah tidak menjadi komandan.

Cerita tersebut juga membuat sejumlah aktivis menyuarakan gerakan #MeToo. Gerakan #MeToo ini adalah tentang pelecehan dan penyerangan seksual yang dihadapi wanita di tempat kerja. Namun, hubungan romantis Mulan (Liu Yifei ) dan Li Shang dibangung atas dasar rasa saling menghormati. Faktanya, yang menaruh hati pertama kali adalah Mulan, bukan Li Shang. Ketika keduanya memutuskan untuk menjalin hubungan, mereka sudah tidak bekerja bareng lagi. (*)

Edisi-Rabu-9-September-2020-Mulan-Sempat-diboikot.jpg

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES