Gaya Hidup

Viral Video Harimau Kurus, Begini Penjelasan Maharani Zoo Lamongan

Selasa, 08 September 2020 - 15:17 | 181.07k
Penjaga hewan sedang berada di kandang Baksi, si Harimau Sumatera koleksi Maharani Zoo dan Goa Lamongan yang sempat viral di media sosial, Selasa (8/9/2020). (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)
Penjaga hewan sedang berada di kandang Baksi, si Harimau Sumatera koleksi Maharani Zoo dan Goa Lamongan yang sempat viral di media sosial, Selasa (8/9/2020). (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Pihak Maharani Zoo di Kabupaten Lamongan memberikan klarifikasi terkait video harimau yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Sebelumnya sebuah video yang menunjukkan seekor harimau beredar di media sosial. Dalam video berdurasi 13 detik tersebut tersebut, pengunggah juga memberikan keterangan bahwa lokasinya di Maharani Zoo Lamongan dan menyebut kalau perut harimau terlihat kurus.

Maharani-Zoo-2.jpg

"Perut harimau di kebun binatang ini kurus banget. Semoga pihak kebun binatangnya memberikan makanan yang seharusnya ia dapat, bukan hanya menjadi tontonan," tulis pengunggah video.

Menanggapi unggahan video yang viral tersebut, Koordinator Marketing Maharani Zoo dan Goa Lamongan Juli Tri Wahyuningtyas mengatakan bahwa Harimau Sumatera tersebut memang usianya sudah tua, sehingga wajar kalau terlihat kerempeng.

Maharani-Zoo-3.jpg

"Usia sekitar 14 sampai 15 tahun. Jadi kalau harimau Sumatera kalau di alam liar itu masa hidupnya maksimal 15 tahun, kalau di penangkaran itu maksimal bisa 20 tahun," kata Juli, Selasa (8/9/2020).

Juli memastikan bahwa perawatan dan pola makan harimau bernama Baksi tersebut, maupun hewan koleksi Maharani Zoo lainnya, sudah diberikan sesuai standar.

"Pola makan setiap hari kita satu kali, setiap sore, jam setengah 4, itu 5 sampai 6 kilo daging kalau untuk harimau Sumatera, kalau harimau Benggala 6 sampai 8 kilo," tuturnya.

Maharani-Zoo-4.jpg

Selain daging, kata Juli, harimau juga diberikan makanan berupa unggas yang masih hidup, setiap satu minggu sekali. "Jadi untuk merangsang naluri liarnya, dengan diberi unggas yang masih hidup. Selain itu nutrisi juga ada, obat-obatan juga masih ada," ucap Juli.

Lebih lanjut Juli mengatakan, pihak pengelola Maharani Zoo dan Goa Lamongan biasa-biasa saja dalam menghadapi video harimau yang viral tersebut, karena pengunggah video tidak mengetahui kondisi yang sebenarnya.

"Kita fine-fine aja sebenarnya, karena kan mereka hanya sekilas aja melihatnya, tanpa tahu faktanya seperti apa. Dan lagi mereka postingnya tanpa data-data yang jelas dulu, atau tanpa klarifikasi," ujarnya.

Juli berharap viralnya video harimau Sumatera tersebut dapat membuat lebih banyak pengunjung datang ke Maharani Zoo dan Goa di Kabupaten Lamongan. "Harapannya, lebih banyak pengunjung yang datang untuk melihat kondisi aslinya seperti apa. Jadi kan kita tidak menyebarkan kabar hoax, jadi mereka bisa membuktikan sendiri," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES