Peristiwa Daerah

Hutan Pelangi di Bondowoso Diusulkan Masuk UNESCO Global Geopark

Selasa, 08 September 2020 - 14:48 | 103.15k
Hutan Pelangi yang terletak Dusun Darungan, Desa Sumberwringin Kecamatan Sumberwringin Bondowoso, sedang diusulkan masuk UNESCO Global Geopark (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Hutan Pelangi yang terletak Dusun Darungan, Desa Sumberwringin Kecamatan Sumberwringin Bondowoso, sedang diusulkan masuk UNESCO Global Geopark (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Dari 18 situs yang diajukan ke UNESCO Global Geopark (UGG) oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Bondowoso Jawa Timur. Salah satu diantaranya adalah Hutan Pelangi.

Disebut hutan pelangi, karena di sana didominasi oleh pohon pelangi atau dikenal dengan rainbow eucalyptus.

Pohon yang juga punya nama Ilmiah eucalyptus deglupta itu, terdapat di hutan yang ada Dusun Darungan, Desa Sumberwringin Kecamatan Sumberwringin Bondowoso. Atau sekitar 34 kilometer dari pusat kota. 

Kepala Bidang Pariwisata, Arif Setyo raharjo mengatakan, yang diusulkan ke UGG untuk Ijen Geopark area Bondowoso sebanyak 18 situs. 

Dari 18 situs itu kata dia, ada tiga komponen. Yakni geologi, biologi dan culture (kebudayaan). Unsur biologi ada dua lokasi, Kebun Kopi Rakyat dan Hutan Pelangi.

"Untuk Hutan Pelangi atau rainbow forest, tidak hanya eucalyptus. Jadi banyak beberapa pohon-pohon langka di Indonesia kebetulan ditempatkan di Hutan Pelangi," paparnya.

Dipilihnya Hutan Pelangi kata dia, karena punya nilai penting. Terutama berkaitan dengan keanekaragaman maupun kekhususan pohonnya itu sendiri.

"Ada kajian ilmiahnya juga. Ini juga masuk dalam tiga komponen dalam geopark. Yakni di komponen biologi. Deferensiasinya kuat, potensinya juga bagus," jelasnya, Selasa (8/9/2020).

Sebenarnya lanjut dia, Hutan Pelangi ini, ada di bawah naungan Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, yang kantornya ada di Yogyakarta.

"Namun demikian, Pemkab Bondowoso melakukan komunikasi. Untuk nantinya Hutan Pelangi ini bisa dimasukkan dalam geo atau eduwisata. Sehingga bisa mengiatkan proses-proses pelestarian di area Ijen Geopark," paparnya.

Dijelaskannya juga, tahapan saat ini yang dilakukan adalah penyiapan dossier atau dokumen materi, dan nantinya akan diajukan ke UNESCO. Termasuk di dalamnya menyiapkan kajian ilmiah terhadap situs yang diusulkan.

"Kita juga dibantu badan pengelola, yang terdiri dari tim ahli yang sesuai bidangnya. Ahli biologi, geologi dan ahli budaya. Serta kaitan dengan pemberdayaan dan pendidikan masyarakat, juga ada ahli lingkungan dan ekosistem," terang Arif.

Adapun penyiapan fasilitas dasar Geopark, seperti science board, papan narasi dan sebagainya diperkirakan selesai Bulan Oktober dan November ini. "November selesai dan diajukan ke UNESCO," imbuhnya.

Informasi dihimpun, 18 situs terdiri dari geologi, biologi dan Budaya yang diajukam ke UNESCO Global Geopark itu tersebat di tiga kecamatan. Kecamatan Ijen, Sumberwringin dan Cermee. Salah satunya adalah Hutan Pelangi di Sumberwringin Bondowoso. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES