Peristiwa Nasional

Kementerian PUPR RI: Pembangunan Tanggul Sementara Cegah Banjir Bandang Luwu Utara Capai 64,83 Persen

Selasa, 08 September 2020 - 14:22 | 38.99k
Ilustrasi - Pembangunan tanggul sementara untuk penanganan pasca banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)
Ilustrasi - Pembangunan tanggul sementara untuk penanganan pasca banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Pekerejaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR RI) terus melanjutkan penanganan pasca banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan yang terjadi pada Senin (13/7/2020) lalu akibat luapan air Sungai Masamba, Sungai Radda (anak Sungai Masamba), dan Sungai Rongkong.

Sejak masa tanggap darurat, Kementerian PUPR RI masih mengoperasikan 30 unit excavator, 4 unit Dozer, 29 unit Dump Truck, dan 22 unit pompa air alkon ke enam kecamatan terdampak yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Malangke Barat, dan Malangke serta di Desa Radda yang kondisinya paling parah akibat banjir bandang.

penanganan-pasca-banjir-bandang-2.jpg

Sebelumnya Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono telah menginstruksikan agar lumpur pasir yang dibersihkan dari permukiman dikumpulkan dan dimasukkan ke geobag untuk dimanfaatkan menjadi tanggul sementara di bantaran tiga sungai (Rongkong, Radda dan Masamba) agar tidak terjadi luapan material dari sungai-sungai tersebut saat terjadi hujan di hulu.

"Untuk penanganan permanen nantinya dilakukan normalisasi sungai dengan pengerukan, perbaikan alur sungai dan pembuatan tanggul sungai dengan struktur permanen," kata Menteri Basuki.

penanganan-pasca-banjir-bandang-3.jpg

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR RI Adenan Rasyid mengatakan, saat ini pihaknya  tengah mengerjakan tanggul sementara pada Sungai Masamba sepanjang 3.350 meter, Sungai Radda (anak Sungai Masamba) sepanjang 2.000 meter, Sungai Rongkong sepanjang 1.218 meter, dan pembangunan intake dan jaringan air baku Maipi. Saat ini progres pekerjaan pembangunan tanggul sementara telah mencapai 64,83 %.

Pekerjaan tanggul sementara di Sungai Radda mencakup pembuatan geotextile/tanggul di kiri maupun kanan, dan Rip-Rap aliran sungai telah dimulai sejak 30 Juli 2020. Tercatat hingga 5 September 2020 pekerjaan tersebut sudah tertangani sepanjang 1.021 meter.

penanganan-pasca-banjir-bandang-4.jpg

Untuk di Sungai Masamba, pekerjaan tanggul sementara dan pembuatan geotextile pada kiri (1.800 m) dan kanan (1.550 m) aliran sungai  sudah terpasang seluruhnya sepanjang 3.335 meter. Sebanyak 6 unit excavator, 1 unit bulldozer, 5 unit dump truck untuk penggalian sedimen di Sungai Masamba.

Selanjutnya untuk pekerjaan tanggul sementara di Sungai Rongkong dan pembuatan Geotextile/tanggul pada kiri (168 m) dan kanan (1.050 m) aliran sungai telah dilaksanakan sepanjang 1.435 meter dari rencana 1.218 meter. Total sebanyak 8 unit excavator dan 3 unit bulldozer dikerahkan untuk penggalian sedimen Sungai Rongkong, dan 2 unit excavator untuk pemasangan geotextile.

Selain itu dilakukan pekerjaan pembuatan Intake dan Jaringan Air Baku Maipi berupa broncaptering, pengadaan pipa GIP 300 mm sepanjang 2.159 meter (360 batang pipa), pemasangan pipa GIP 300 mm sepanjang 2.159 meter (360 batang pipa), dan pembuatan 2 buah jembatan pelintas.

Dalam penanganan darurat banjir bandang Luwu Utara ini, Kementerian PUPR RI juga didukung oleh PT Brantas Abipraya dan PT Hutama Karya yang tengah melaksanakan pembangunan Daerah Irigasi Baliase di dekat lokasi bencana sehingga memudahkan memobilisasi alat berat dan personel. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES