Pemerintahan

Komisi III DPRD Banyuwangi Memproyeksikan PAD 2020 Menurun

Selasa, 08 September 2020 - 11:34 | 30.72k
Ketua Komisi III DPRD Banyuwangi, Emy Wahyuni Dwi Lestari. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)
Ketua Komisi III DPRD Banyuwangi, Emy Wahyuni Dwi Lestari. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dalam rapat kerja bersama eksekutif, Komisi III DPRD Banyuwangi memproyeksikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam perubahan APBD 2020 diproyeksikan menurun. Dari semula ditargetkan sebesar Rp. 595 miliar menjadi Rp. 505 miliar atau turun sekitar 15 persen.

Hal ini disampaikan dalam pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara atau KUPA-PPAS Perubahan APBD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2020.

"Penurunan PAD ini membuat kita khawatir. Karena berpengaruh terhadap rencana belanja yang sebelumnya telah drencanakan," kata Ketua Komisi III DPRD Banyuwangi, Emy Wahyuni Dwi Lestari, Selasa (8/9/2020).

Menurut politisi Partai Demokrat ini, di triwulan kedua tahun 2020 lalu, Komisi III optimis dengan penerimaan PAD yang cenderung stabil. Seiring berjalannya waktu, rupanya wabah Covid-19 di Banyuwangi menunjukkan peningkatan yang sangat drastis. Tentunya ini sangat mempengaruhi terhadap penerimaan PAD.

"Kemarin PAD kita sudah mencapai 200 miliar lebih. Sekarang capaian masih di angka 300 miliaran. Untuk itu, kita mengubah program belanja daerah dalam perubahan APBD tahun 2020," jelasnya.

Untuk itu, DPRD Banyuwangi akan terus mendorong eksekutif tetap semangat dalam mengoptimalkan PAD hingga akhir tahun anggaran. Hasilnya nanti akan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Khususnya dalam penanganan wabah saat ini.

Sementara itu dari sisi eksekutif menyatakan, sebelum diajukan perubahan APBD tahun 2020, PAD telah mencapai angka 55 persen dari target Rp. 595 miliar.

"Jika kita lihat di interline, sebenarnya capaian PAD kita masih bagus. Karena Bupati Banyuwangi menjadikan pariwisata sebagai trigle untuk mendukung sektor unggulan yang lain seperti pertanian dan UMKM," kata Kepala Bapenda, Alief Rachman Kartiono.

Dia menilai, kondisi pandemi Covid-19 saat ini tidak bisa di prediksi. Namun dia optimistis, di masa transisi normal baru ini PAD akan stabil. Bahkan cenderung bakal mengalami peningkatan.

Namun, ketika Kabupaten Banyuwangi kembali berstatus zona merah, maka sektor pariwisata kembali meredup. Karena banyak wisatawan yang mengurungkan kegiatan berwisata. Fakta ini tentunya juga akan berdampak terhadap banyak sektor penunjang PAD.

"Mudah-mudahan saja dengan penanganan yang baik, kurva Covid-19 ini bisa menurun. Sehingga sektor pariwisata kembali bergairah dan berdampak baik pada PAD kita," katanya.

Dari data DPRD Banyuwangi, di awal September 2020 ini PAD direalisi sebesar Rp. 330,402 miliar atau 55 persen dari target. Dominan sektor yang menyumbang PAD adalah pajak air tanah yang sudah tercapai 90 pesen. Kemudian Pajak Bumi Bangunan yang mencapai 57 persen dan Pajak Penerangan Jalan sekitar 67 persen. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES