Peristiwa Daerah

Sanggar Hijau Indonesia Wadah Pecinta Lingkungan Jombang

Selasa, 08 September 2020 - 09:24 | 216.51k
Rumah Sanggar Hijau Indonesia di Jl. Kartini No 12 Kaliwungu, Jombang (Rohmadi/TIMES Indonesia)
Rumah Sanggar Hijau Indonesia di Jl. Kartini No 12 Kaliwungu, Jombang (Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANGSanggar Hijau Indonesia sebuah komunitas pecinta lingkungan di Jombang, Jawa Timur manfaatkan sampah dan barang bekas menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai tinggi.

Shanti Ramadhani (40), Direktur Sanggar Hijau Indonesia menceritakan kepada TIMES Indonesia bahwa komunitas ini berdiri atas keresahan terhadap sampah plastik yang hampir tersebar di segala tempat. Kemudian muncul ide bagaimana sampah yang tidak berguna ini diubah menjadi barang bermanfaat dan berguna bahkan memiliki nilai jual yang tinggi.

Sanggar Hijau Indonesia 2

"Dulu saya dan bu Yam Saroh sebagai guru di sekolah SMA Jombang diamanahi sebagai guru pembina adiwiyata yang mengelola bank sampah sekolah. Disitu kami mencoba belajar di internet bagaimana mengelola sampah menjadi sesuatu yang bernialai," ungkapnya (8/9/2020).

Pada tahun 2015, Shanti akhirnya merintis pendirian Rumah Hijau Indonesia sebagai wadah para pencinta lingkungan hidup di Jombang.

"Awalnya Rumah saya sebagai percontohan sebagai wadah bagi para pencinta lingkungan akhirnya lama kelamaan menjadi sebuah komunitas yang kami namai Sanggar Hijau Indonesia," katanya, Selasa (8/9/2020).

Sudah berbagai macam olahan dari bahan bekas yang dikelola di Sanggar Hijau Indonesia  seperti membuat tas, dompet, pot bunga dan lain-lain. Akan tetapi itu hanya sampah-sampah tertentu hingga muncul ide bagai mana mengolah plastik yang tidak dapat didaur ulang dan tidak bisa digunakan sebagai kerajinan serta tidak menjadi limbah. Akhirnya muncul ide pembuatan Ecobrick (Eko-batu).

Sanggar Hijau Indonesia 3

Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Eko-batu bata ini adalah teknologi berbasis kolaborasi yang menyediakan solusi limbah padat tanpa biaya untuk individu, rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.

Ecobrick juga biasanya digunakan berbagai barang, termasuk furnitur, dinding taman, dan struktur lainnya.

Yam Saroh, Manager Sanggar Hijau Indonesia menambahkan, pemanfaatan plastik menjadi Ecobrick sudah diakui dunia. Untuk membuat Ecobrick susah-susah gampang. Karena dibutuhkan teknik dan standar khusus agar Ecobrick tersebut bisa benar-benar layak dan bernilai.

“Ecobrick paling mudah diadopsi dengan dibentuk menjadi meja dan kursi meskipun bisa dibuat dinding dan lain-lain,” ungkapnya.

Hasil pengelolaan sampah yang dilakukan Sanggar Hijau Indonesia ada yang diadopsi oleh Dinas Lingkungan Hidup di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bank sampah induk Jombang. Sanggar Hijau Indonesia juga kerap mendapatkan penghargaan dari tingkat kabupaten maupun provinsi hingga pernah diundang menjadi pemateri di Philipina. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES