Olahraga

Emosi, Novak Djokovic Pukul Bola Mengenai Tenggorokan Hakim Garis

Senin, 07 September 2020 - 17:21 | 61.42k
Novak Djokovic memeriksa hakim garis setelah memukulnya dengan bola saat tertinggal 6-5 pada set pertama 2020 AS Terbuka, dan ia menyesal serta meminta maaf atas perbuatannya itu. (FOTO: BBC)
Novak Djokovic memeriksa hakim garis setelah memukulnya dengan bola saat tertinggal 6-5 pada set pertama 2020 AS Terbuka, dan ia menyesal serta meminta maaf atas perbuatannya itu. (FOTO: BBC)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Belum tuntas manuver petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic yang akan keluar dari ATP, pada turnamen AS Terbuka, ia secara tidak sengaja memukul bola tenis ke belakang karena emosi dan mengenai tenggorokan hakim garis wanita.

Insiden itu membuatnya dihadang hukuman, di antaranya kehilangan semua poin peringkat yang diperoleh di AS Terbuka, kehilangan hadiah uang yang dia menangkan di turnamen dan bisa didenda atas insiden tersebut.

Servis petenis Serbia, 33, tersebut waktu itu baru saja dipatahkan oleh lawan mainnya, petenis Spanyol, Pablo Carreno Busta. Djokovic menunjukkan kekesalannya setelah kehilangan servis dan tertinggal 6-5 dari Carreno Busta pada set pertama.

Emosinya juga meledak pada dua game sebelumnya dengan memukul bola ke papan iklan. Ketika petenis Spanyol itu berhasil mematahkan servisnya pada babak berikutnya, Novak kemudian mengambil bola dari sakunya dan memukulnya ke  belakang, dan langsung mengenai tenggorokan hakim garis, seorang wanita.

"Seluruh situasi ini benar-benar membuat saya sedih dan hampa. Saya memeriksa hakim garis dan turnamen mengatakan kepada saya bahwa alhamdulillah dia baik-baik saja," kata Novak Djokovic seperti dilansir BBC.

Ia juga mengaku menyesal membuat hakim garis itu menderita. "Sangat tidak disengaja. Sangat salah. Saya tidak mengungkapkan namanya untuk menghormati privasinya," ujarnya kemudian.

Setelah berdiskusi panjang lebar, akhirnya ofisial turnamen di Flushing Meadows mengalahkan Djokovic dengan diskualifikasi. Djokovic sempat mengajukan kasusnya kepada wasit turnamen, Soeren Friemel dan supervisor Grand Slam, Andreas Egli selama percakapan panjang di internet.

Namun, akhirnya, Novak Djokovic menerima takdirnya dan berjabat tangan dengan Carreno Busta, yang tampak terkejut dengan apa yang terjadi saat dia menunggu keputusan di kursinya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES