Peristiwa Daerah

Tak Ada Lagi Hingar Bingar di Jalur Gaza Surabaya

Sabtu, 22 Agustus 2020 - 14:21 | 169.04k
Sepi pembeli, kondisi Jalur Gaza Surabaya kini, Sabtu (22/8/2020). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Sepi pembeli, kondisi Jalur Gaza Surabaya kini, Sabtu (22/8/2020). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kampus di seputaran Jalan Semolowaru Surabaya tutup. Para pedagang di Jalur Gaza atau Surabaya Food Street terpaksa gulung tikar. Enam bulan lebih pandemi memaksa mereka pulang ke kampung halaman. Hanya beberapa kios saja yang masih buka dan bertahan. Lainnya tak lagi menggantungkan harapan. 

Pedagang di Jalur Gaza memang mengandalkan pembeli dari mahasiswa maupun karyawan universitas. Total terdapat sekitar 50 kios pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut.

Terdiri dari pedagang penyetan, warung kopi (warkop), penjual bakso, serta aneka menu lain yang ramah di kantong. Namun kini hanya tersisa 6 kios saja, itu pun kadang buka kadang juga tutup. 

kondisi-Jalur-Gaza-Surabaya-b.jpg

"Sudah tutup sejak Februari, hampir enam bulan," terang Ayah salah satu pemilik warkop nomor lima, ia sekaligus koordinator PKL yang masih bertahan, Jumat (21/8/2020). 

Sejak enam bulan terakhir, pandemi memporak-porandakan ekonomi PKL setempat. Bahkan tak ada sumbangan subsidi sama sekali bagi pedagang kecil agar tetap bertahan. Kecuali bantuan langsung tunai (BLT) sejumlah uang tunai yang hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. 

Kendati buka, pendapatan juga tak bisa diandalkan. Ayah mengaku pendapatan nol. Tak sekedar menurun drastis. 

"Cuma cukup buat belanja lagi. Kalau untuk makan sendiri cukup tapi tidak untuk makan sekeluarga," imbuhnya. 

Pemilik warkop yang tutup, memilih membuka usaha di depan rumah mereka masing-masing. Beberapa pulang ke desa. Beberapa lainnya mencari usaha alternatif. 

Sebelum pandemi, kawasan Jalur Gaza atau Surabaya Food Street memang tak pernah sepi pengunjung. Biasanya paling lama tutup hanya dua hari saja saat wisuda. Karena gang ini merupakan tembusan ke arah lahan universitas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES