Wisata

Resmi Dibuka, Wisata di Probolinggo Diharap Bergeliat Kembali

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 15:21 | 50.38k
Wakil Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko (diapit kapolres dan kajari) usai pembukaan semua obyek wisata di Puncak P-30. (Foto: Humas Pemkab Probolinggo)
Wakil Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko (diapit kapolres dan kajari) usai pembukaan semua obyek wisata di Puncak P-30. (Foto: Humas Pemkab Probolinggo)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jatim, kembali membuka semua obyek wisata di Probolinggo setelah hampir 5 bulan ditutup akibat pandemi Covid 19. Dengan kebijakan itu, sektor pariwisata diharap kembali bergeliat di daerah dengan tagline Endless Probolinggo ini.

Hal itu disampaikan Wabup Probolinggo, Timbul Prihanjoko usai pembukaan kembali obyek wisata, Rabu (12/8/2020) di wisata Puncak P-30 atau Pundak Lembu, Desa Wonokerso, Kecamatan Sumber.

"Pemkab Probolinggo bertekad secara bertahap membuka seluruh tempat wisata. Ini tentunya demi kita semua, sehingga pariwisata bergeliat lagi," katanya.

Namun pembukaan ini disertai dengan catatan: tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah Covid 19 yang masih menjadi pandemi global hingga saat ini.

"Harapannya, pembukaan obyek wisata ini disambut oleh pengelola wisata dan wisatawan untuk menyesuikan diri dengan kebiasaan baru," harapnya.

Berdasarkan data Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud), sedikitnya terdapat 30 obyek wisata di Kabupaten Probolinggo yang terdampak pandemi. Sepanjang tahun 2019, obyek wisata tersebut menarik sejuta wisatawan berkunjung.

Jumlah wisatawan ini terus naik dari tahun ke tahun. Dalam lima tahun terakhir misalnya, data BPS kabupaten setempat menunjukkan, tahun 2014 ada 341.651 wisatawan. Tahun 2015 naik menjadi 420.569 wisatawan. Tahun 2016 menjadi 477.169 wisatawan. Tahun 2017 ada 686.710 wisatawan, dan tahun 2018 tercatat sebanyak 899.076 wisatawan.

Pandemi Covid yang melanda tanah air sejak Maret 2020 membuat sektor pariwasata ditutup. Di Kabupaten Probolinggo, penutupan dilakukan sejak 17 Maret. Semua yang berkaitan dengan wisata terdampak.

Di kawasan Gunung Bromo misalnya, 287 (data BPS) jasa angkutan jeep berhenti beroperasi. "Tidak bisa beroperasi. Akhirnya kerja apa saja yang penting menghasilkan uang," kata Choirul Umam Masduqi, salah satu sopir jeep di kawasan Bromo.

Data BPS menunjukkan, terdapat 20 unit rumah makan/restoran di Kabupaten Probolinggo. Kemudian ada 32 hotel, 197 penginapan (home stay), 325 jasa angkutan kuda, dan 50 tenaga kerja yang menggantukan hidup dari wisata.

Chorul Umam mengatakan, kebijakan membuka obyek wisata di Probolinggo oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo langsung disambut baik warga. "Sudah mulai banyak wisatawan yang berkunjung ke Seruni Point Bromo (yang dikelola Pemkab Probolinggo, Red)," katanya. (d)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES