Politik

Pengamat Analisa Calon Perempuan Terkuat di Pilwali Surabaya, Yusub: Jelas Lia Istifhama

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 14:58 | 39.87k
Ketua Tim Pemenangan Lia Istifhama, Yusub Hidayat. (Foto: Dok.TIMES Indonesia)
Ketua Tim Pemenangan Lia Istifhama, Yusub Hidayat. (Foto: Dok.TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ketua Tim Pemenangan Lia Istifhama, Yusub Hidayat menjawab analisa pengamat dalam diskusi Barometer Insight tentang sosok perempuan pendongkrak elektabilitas calon wali kota di Pilwali Surabaya 2020.

Salah satunya milenial, akar sosiologis nasionalis - Nahdlatul Ulama - sebagai akar keagamaan terbesar di Surabaya. 

Dari beberapa kandidat perempuan yang bertahan di bursa hingga detik ini hanya tersisa dua nama, salah satunya adalah Lia Istifhama. 

Jika ditilik, background Lia Istifhama nyaris memenuhi analisa Agung Prihatna, pengamat politik nasional sekaligus pendiri LSI dan pemrakarsa Quick Count tersebut. 

"Kita amati hasil dari diskusi webinar ini sudah jelas," terang Yusub Hidayat, Sabtu (15/8/2020). 

Menurutnya, slot calon wali kota sudah jelas berasal dari dua kubu kekuatan besar. Antara koalisi pengusung Machfud Arifin dan PDIP. 

"Dua kekuatan ini pasti sudah jelas calon yang dipilih. Saya melihat bahwa dua kekuatan ini tidak bisa menghindari bahwa kekuatan NU itu menjadi kekuatan cukup luar biasa," ungkapnya. 

Dua calon wali kota tengah menunggu figur yang pas. Tak dipungkiri, sentuhan perempuan menjadi ikon tersendiri pasca kesuksesan Wali Kota Risma memimpin Jora Pahlawan. Namun perlu pula diingat bahwa kekuatan milenial harus menjadi pertimbangan. 

"Selain punya aspek sosial akar rumput yang kuat basis keagamaan, adalah kekuatan milenial. Ning Lia punya basis yang tidak bisa dipandang sebelah mata," tandasnya yakin. 

Keponakan Gubernur Jatim Khofifah ini, lanjut Yusub, disokong oleh kekuatan NU, kekuatan milenial maupun kekuatan di luar Nahdliyin. 

Bahkan melalui pasukan inti yang bernama Tim Sembilan, jelas Yusub, para kiai sepakat bersama mempunyai tanggung jawab moral secara politik maupun sosial bahwa Ning Lia harus bertarung di 2020 dalam rangka mewakili kekuatan NU. Dengan kata lain, Tim Sembilan siap mengantar Lia Istifhama menuju bursa. 

"KH Muthalib mengatakan bahwa sudah harga mati pertama adalah Ning Lia harus diperjuangkan sampai bagaimana kekuatan-kekuatan itu bisa memahami bahwa kita punya kekuatan yang luar biasa. Baik kekuatan jejaring maupun kekuatan yang lain," ucapnya. 

Tim Pemenangan saat ini menyusun upaya membangun posko-posko kekuatan sembari menunggu rekom PDIP turun di Surabaya. Jika sudah final, Lia Istifhama siap gas mengantar para calon menjemput kemenangan. 

"Arahnya ke mana, baru posko Ning Lia itu akan kita bangunkan. Itu kan butuh modal yang luar biasa ya jejaring-jejaring itu. Kemarin kita juga berkomunikasi dengan salah satu orang di internal PDIP maupun di Machfud. Bahwa kita menyampaikan apa yang sudah kita lakukan," tuntas Ketua Tim Pemenangan Lia Istifhama tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES