Peristiwa Daerah

PUSKAPEL UB Gandeng Pelaku Usaha Tempat Kos Bangkit dari Covid-19

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 15:04 | 58.44k
PUSKAPEL FISIP UB saat melakukan pemetaan risiko Covid-19 di rumah kos. (FOTO: Dok. Puskapel)
PUSKAPEL FISIP UB saat melakukan pemetaan risiko Covid-19 di rumah kos. (FOTO: Dok. Puskapel)

TIMESINDONESIA, MALANG – Pusat Kajian Perubahan Lingkungan Universitas Brawijaya (PUSKAPEL UB) membantu pelaku usaha tempat kos di Kota Malang bangkit dari Covid-19, Sabtu (15/8/2020). 

Lembaga di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) itu melakukan pemetaan resiko Covid-19 di rumah kos yang ada Kelurahan Ketawanggede, Kota Malang. Lokasinya tepat di belakang Kampus UB.

Ketua Puskapel FISIP UB, Yustika Mahendra mengatakan, pemetaan resiko Covid-19 itu merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam rangka mencari solusi bersama atas pandemi Covid-19 bagi pemilik usaha rumah kos.

PUSKAPEL-FISIB-UB-2.jpg

"Terkait kondisi pandemi, kegiatan ini dibentuk diawali dengan diskusi sederhana dari keresahan warga. Kondisi seperti apa yang diresahkan oleh masyarakat," jelasnya.

Menurutnya, berbagai dampak turunan muncul akibat pandemi Covid-19 ini. Salah satu dampak yang dirasakan oleh warga Kelurahan Ketawanggede Kota Malang adalah masalah ekonomi.

Banyak usaha rumah kos di Kelurahan Ketawanggede pendapatannya menurun drastis. Hal ini dikarenakan banyaknya Mahasiswa sudah mulai keluar dari rumah kos (boyong) kembali ke daerahnya sendiri dan melakukan pembelajaran secara daring. Walaupun, masih ada beberapa mahasiswa yang daerah asalnya dari luar pulau masih bertahan di rumah kos.

Pemilik kos di Ketawanggede ternyata tidak hanya dari warga lokal, ada juga pemilik Rumah kos berasal dari luar kota dan Rumah kosnya cenderung lebih besar dari yang dimiliki warga lokal atau warga setempat.

PUSKAPEL-FISIB-UB-3.jpg

“Yang punya kos-kosan aja pusing, warung juga omsetnya juga turun. Untuk kedepannya, kondisi saat ini, kos-kosan warga sendiri juga kecil, kosan orang luar yang tidak berdomisili disini malah besar-besar," kata Eko Ketua RT 2 RW 1 Kelurahan Ketawanggede, Kota Malang.

"Kami berharap bisa mengetahui daerah mana saja yang mempunyai potensi resiko Covid-19 karena alur keluar masuk mahasiswa yang nanti juga akan dikontrol," tambah Syahirul Alim, Ketua Divisi Pengabdian Puskapel.

Selain pemetaan risiko Covid-19 untuk Rumah Kos, mereka juga mempunyai rencana bersama warga Ketawanggede untuk membuat sistem bersama untuk bisa melakukan pemasaran rumah kos kepada mahasiswa baru yang berasal dari beberapa perguruan tinggi di Malang, dengan manawarkan Rumah kos yang aman dan tidak berisiko dari ancaman Covid-19.

Pengabdian yang dilaksanakan oleh PUSKAPEL UB ini merupakan tahap awal. Target dari pertemuan ini adalah mempunyai pemetaan Rumah kos beserta detail jumlah kamar dan dari mana pemiliknya. Pemetaan ini dilakukan oleh warga Ketawanggede sendiri, karena warga sendirilah yang menguasai daerah ketawanggede sendiri. PUSKAPEL hanya melakukan fasilitasi dan menyediakan alat untuk melakukan pemetaan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES