Kurikulum Taman Kanak-Kanak, Apa Saja Isinya?

TIMESINDONESIA, MALANG – Taman kanak-kanak adalah saat yang menyenangkan bagi anak-anak dan keluarganya. Ini adalah kali pertama banyak anak memulai homeschooling. Beberapa ahli menganggap taman kanak-kanak sebagai salah satu tahun akademis yang paling berarti karena membantu dan mengatur keberlangsungan untuk semua pembelajaran yang akan terjadi di masa depan.

Gagasan pembelajaran taman kanak-kanak dapat ditelusuri kembali ke Eropa tahun 1700-an, Friedrich Frobel yang menciptakan istilah 'taman kanak-kanak' pada tahun 1840 yang berarti 'taman untuk anak-anak'. Ia percaya bahwa melalui bermain, anak-anak dapat belajar dan berkembang sambil mengembangkan sejumlah keterampilan penting.

Di taman kanak-kanak, siswa belajar dan mulai mengembangkan berbagai keterampilan dasar yang dapat memberikan dampak jangka panjang bagi mereka hingga dewasa. Meskipun tidak semua negara mengharuskan anak-anak untuk masuk taman kanak-kanak, penelitian telah menunjukkan bahwa ada banyak manfaat yang diperoleh dalam pendidikan taman kanak-kanak. Selain keterampilan akademik seperti membaca, menulis, dan berhitung, kegiatan pembelajaran taman kanak-kanak membantu siswa mengembangkan sejumlah keterampilan perilaku, sosial dan kognitif seperti duduk dan memperhatikan, fokus pada tugas, dan bekerja dengan orang lain.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

Kurikulum taman kanak-kanak yang lengkap bisa mencakup membaca, menulis, dan seni serta ilmu pengetahuan umum, matematika dan seni bahasa. Kurikulum taman kanak-kanak yang mencakup peluang belajar online dan aktivitas langsung dengan manipulatif dan materi lain yang cocok meliputi:

Seni Bahasa: Siswa taman kanak-kanak dapat melakukan pembelajaran online dengan menerima pelajaran terstruktur tentang keterampilan kesiapan melalui penekanan pada fonik, keterampilan bahasa, sastra, dan tulisan tangan untuk membantu mengembangkan pemahaman, membangun kosa kata, dan mempromosikan minat membaca seumur hidup.

Matematika: Siswa  taman kanak-kanak diperkenalkan pada angka hingga 30. Mereka belajar melalui membaca, menulis, berhitung, membandingkan, mengurutkan, menjumlah, dan mengurangi. Siswa memecahkan masalah dan menemukan konsep awal dalam nilai tempat, waktu, panjang, berat, dan kapasitas. Mereka juga mempelajari figur dua dan tiga dimensi.

Sains: Siswa taman kanak-kanak bisa memulai mengembangkan keterampilan observasi saat mereka belajar tentang panca indera, dan kebutuhan dasar tumbuhan dan hewan. Siswa juga bisa mengeksplorasi pengukuran, materi, siklus musiman, bumi, gerak, dan astronomi kita (bulan dan bintang).

Sejarah: Siswa mempelajari dasar-dasar geografi dan diperkenalkan dengan sejarah dan kewarganegaraan. Pelajaran tambahan memperkenalkan simbol yang mewakili kemerdekaan Indonesia; hukum, hak, dan tanggung jawab warga negara dengan sederhana; Budaya dan tradisi lokal.

Seni: Siswa diperkenalkan dengan garis, bentuk, warna, dan lainnya. Mereka belajar tentang potret dan lanskap, serta seni realistik dan abstrak. Siswa bisa diajak mengeksplorasi lukisan, patung, dan arsitektur, dan membuat karya seni yang mirip dengan karya yang telah mereka pelajari.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

Musik: Siswa bisa diajak membangun keterampilan dasar melalui menyanyi, menari, instrumen virtual, peta mendengarkan, dan rekaman suara otentik. Anak-anak belajar tentang elemen musik, menjelajahi sedikit musik di seluruh dunia, dan membawakan lagu-lagu musiman dan perayaan.

*)Penulis: Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement