Pendidikan New Normal Life 2020

Pembelajaran Jarak Jauh atau Tatap Muka? Pemkot Probolinggo Gelar Polling

Jumat, 14 Agustus 2020 - 18:28 | 55.45k
Sosialisasi kegiatan pelajar mengajar oleh Pemkot Probolinggo yang digelar secara virtual (FOTO: Kominfo)
Sosialisasi kegiatan pelajar mengajar oleh Pemkot Probolinggo yang digelar secara virtual (FOTO: Kominfo)
FOKUS

New Normal Life 2020

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOPemkot Probolinggo, Jatim, akan menggelar jajak pendapat (polling) dari wali murid untuk memutuskan apakah akan menerapkan pembelajaran jarak jauh (belajar daring) atau tatap muka.

Untuk itu, setiap wali murid jenjang SD dan SMP diminta menginformasikan pilihannya kepada wali kelas atau kepala sekolah. Selanjutnya, pihak sekolah melaporkan hasilnya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) kota setempat.

Langkah itu disampaikan Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin dalam sosialisasi kegiatan belajar mengajar tahun 2020 secara virtual, Jumat (14/8/2020) siang.

"Kita tunggu ini (jajak pendapat, Red). Nanti dipersentase berapa yang setuju (pembelajaran tatap muka, Red), berapa yang tidak," katanya.

Hasil jajak pendapat akan menjadi acuan Pemkot Probolinggo dalam menentukan kebijakan kegiatan belajar mengajar. Selama belum ada kebijakan, pembelajaran tetap dilakukan dengan jarak jauh (online).

Khusus untuk peserta didik baru pada jenjang SD (kelas 1), Pemkot Probolinggo mengizinkan menjalani pembelajaran tatap muka. Namun dengan protokol yang ketat dan terbatas.

"Misalnya, yang masuk hanya 7 anak (untuk setiap kelas per hari, Red), dan orang tua mendampingi," jelasnya, didampingi sejumlah pejabat terkait. Juga Kepala Kantor Kemenag Kota Probolinggo, dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Probolinggo.

Menurut Habib, keputusan untuk kelas 1 ini diambil karena ada kendala jika pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh. "Belajar Calistung (baca, tulis dan berhitung, Red) tidak mungkin secara online," terangnya.

"Sehingga harus ada kebijakan atau langkah agar anak tidak kehilangan waktu belajar Calistung," imbuhnya.

Untuk jenjang PAUD dan TK, pembelajaran tatap muka belum bisa dilakukan. "Ini bukan masalah enak dan tidak enak. Tapi untuk kebaikan kita bersama," kata Habib Hadi.

Berdasarkan data Dapodik, terdapat 104 lembaga pendidikan dasar di bawah naungan Pemkot Probolinggo. Terdiri dari 75 lembaga SD, dan 29 lembaga SMP. Sejak pandemi Covid 19 melanda, lembaga tersebut menggelar pembelajaran jarak jauh atau belajar daring. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES