Indonesia Positif

Desa Sukogidri Lepas Status Desa Terisolasi Berkat Jembatan Karya Dosen UM Jember

Jumat, 14 Agustus 2020 - 17:35 | 105.32k
Rektor UM Jember Hanafi (berjas biru) bersama perangkat Desa Sukogidri meresmikan jembatan yang menghubungkan dua dusun, Jumat (14/8/2020). (FOTO: Disa Yulistian/AJP TIMES Indonesia)
Rektor UM Jember Hanafi (berjas biru) bersama perangkat Desa Sukogidri meresmikan jembatan yang menghubungkan dua dusun, Jumat (14/8/2020). (FOTO: Disa Yulistian/AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Warga dua dusun di Desa Sukogidri yakni Dusun Sumbernangka dan Dusun Krajan di Kecamatan Ledokombo, Jember, Jawa Timur bisa sumringah. Pasalnya, kini mereka memiliki jembatan baru dari Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember) untuk menghubungkan dua dusun tersebut.

Jembatan yang diprakarsai dosen UM Jember Dr Muhtar, S.T., M.T., itu rencananya baru dibuka untuk umum mulai 8 September 2020 mendatang.

Namun, jembatan tersebut diresmikan pada Jumat (14/8/2020) oleh Rektor UM Jember, Dr. Hanafi, M.Pd. Acara peresmian jembatan tersebut dihadiri jajaran perangkat desa, TNI, Polri, mahasiswa, dan masyarakat.

Dalam acara peresmian jembatan itu, Hanafi berharap jembatan tersebut semakin membuka akses Desa Sukogidri ke wilayah di sekitarnya.

Dia juga menerangkan bahwa jembatan besutan salah satu dosen UM Jember itu merupakan salah satu bangunan yang memanfaatkan bambu.

Jembatan itu juga menjadi karya yang akan dimasukkan ke dalam jurnal internasional.

"Saya sebagai rektor turut berbangga atas pencapaian beliau,” kata Hanafi.

Selain itu, Hanafi berharap jembatan tersebut semakin mempererat hubungan antara universitas dengan masyarakat di Desa Sukogidri.

"Tidak hanya melalui program ini, selanjutnya melalui program lain hubungan UM Jember dengan pemerintah desa akan berlangsung terus menerus. Salah satunya ialah program satu desa satu dosen yang akan memberdayakan desa dengan menggandeng BumDes setempat," ujar dia.

Hanafi berpesan kepada masyarakat desa agar bersama-sama merawat jembatan tersebut.

“Semoga semua orang yang terlibat dalam terbangunnya jembatan ini selamat di dunia dan akhirat karena telah memudahkan urusan orang lain," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Purnoto, Kepala Desa Sukogidri mengucapkan rasa syukur kepada Allah dan terima kasih kepada UM Jember yang telah mendanai sekaligus membangun jembatan.

Purnoto berujar bahwa keberadaan jembatan sangatlah berpengaruh terhadap kehidupan di dua dusun.

Dia menjelaskan bahwa sebelumnya masyarakat di Dusun Sumbernangka yang hendak menuju ke Dusun Krajan atau sebaliknya harus menempuh jarak sekitar 5 kilometer jauhnya. 

Adanya jembatan itu mampu memangkas jarak tempuh tersebut hingga menjadi 2 kilometer.

"Selain menghemat waktu, juga akan menghemat bahan bakar. Apalagi untuk kendaraan pengangkut hasil panen bisa menghembat bahan bakar yang akan berpengaruh kepada penghasilan mereka," terang Purnoto.

Selain memangkas jarak dan waktu tempuh, menurut Purnoto, keberadaan jembatan ini juga dapat menaikkan harga jual tanah di sekitarnya.

"Semula tanah yang dijual dengan harga Rp 30 juta. Berkat ada jembatan, ditawar dengan harga Rp 50 juta saja tidak mau," tuturnya.

"Program pembangunan jembatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah desa dan UM Jember dalam mengelola tata kota dan menjadi bukti bahwa Desa Sukogidri telah melepas statusnya dari desa tertinggal," tambahnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES