Peristiwa Nasional

Sambangi Kota Batu, Mentan RI Dukung Litbang Tanaman Jeruk dan Subtropika

Jumat, 14 Agustus 2020 - 17:14 | 24.49k
Mentan RI Syahrul Yasin Limpo melaunching Taman Sains Pertanian Jeruk di Balai Penelitan Tanaman Jeruk dan Tanaman Subtropika, di Kota Batu, Malang, Jawa Timur. (FOTO: Kementan RI for TIMES Indonesia).
Mentan RI Syahrul Yasin Limpo melaunching Taman Sains Pertanian Jeruk di Balai Penelitan Tanaman Jeruk dan Tanaman Subtropika, di Kota Batu, Malang, Jawa Timur. (FOTO: Kementan RI for TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BATUMentan RI (Menteri Pertanian RI) Syahrul Yasin Limpo melaunching Taman Sains Pertanian Jeruk di Balai Penelitan Tanaman Jeruk dan Tanaman Subtropika di Kota Batu, Jawa Timur pada Jumat (14/8/2020).

Menurutnya, lembaga ini dibentuk untuk mendukung aktivitas pelatihan dan pemagangan, percontohan (show window), kerjasama bisnis dan wisata edukasi untuk konsentrasi komoditas tanaman jeruk dan tanaman subtropis,

Dari Taman Sains Pertanian Jeruk ini Mentan berharap lahirnya kegiatan perbenihan, on farm dan pascapanen yang representatif untuk menjawab kebutuhan dari sektor pertanian. "Pertanian menjadi sesuatu yang dibutuhkan, industri butuh pertanian dalam negeri, oleh karena itu, kita siapin yuk," ungkap Mentan.

Terkait inovasi yang dikembangkan dari kegiatan perbenihan di TSP jeruk ini di antaranya teknologi produksi jeruk bebas penyakit yang dikembangkan di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Punten dan IP2TP Tlekung, screen house (shade house) dan laboratorium. 

Kegiatan on farm yang dikembangkan Taman Sains Pertanian antara lain seperti teknologi jeruk sitara, bujangseta dan organik. Sedangkan kegiatan pascapanen yang dikembangkan yaitu packing house operation dan aneka produk olahan jeruk pangan dan non pangan. 

Menangkap potensi yang ada Mentan berencana untuk menanam di areal luasan satu hektar. "Saya mau tanam jeruk, dan tadi kan sudah buat vlognya, ini gimana cara tanamnya, gimana produksinya, saya mau tau, saya coba ini hari satu hektar, 1 pohon harganya 10.000 kan?" ucap Syahrul dengan nada optimisnya.

Potensi yang dimiliki Taman Sains Pertanian  jeruk di Batu menurut Mentan adalah salah satu jawaban dari pembahasan mengenai modal majunya pertanian dalam menghadapi segala situasi tantangan yang dihadapi oleh bangsa.

"Batu terkenal dari dulu, tidak boleh mundur, pandemi covid harus dibajak menjadi sesuatu peluang yang luar biasa. Dan ini akan ada hasilnya jika kita bekerja dengan luar biasa. Indonesia tak boleh kalah, dan jajaran pertanian tak boleh kalah," pungkas Mentan.

Menjelaskan potensi Taman Sains Pertanian Jeruk di Balai ini, Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Jufry, mengungkapkan bahwa terdapat sinergi yang terintegrasi dari penelitan, produksi sampai dengan pascapanen komoditas tanaman jeruk dan subtropika.

"Areal taman sains terintegrasi dan banyak produk yang kita hasilakan, dan kita berkomitmen untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan harus bisa diterima dimasyarakat. Beberapa produk kita hilirisasi dan kita lekatkan dengan KUR dan BUMN," Kata Fadjry.

Kepala Balitjestro, Harwanto, menjelaskan produk unggulan Taman Sains Pertanian Jeruk di perbenihan yaitu benih sumber jeruk bebas penyakit sebanyak 39 ribu yang sudah beredar di 26 Provinsi, benih sebar jeruk sebanyak 15 juta di 30 propinsi yang setara dengan 39 ribu ha (69 persen) dari total luas area panen jeruk nasional.

TSP Jeruk Balitjestro Kota Batu menjadi rujukan utama pengembangan jeruk nasional. Selain Mentan RI Syahrul Yasin Limpo, kegiatan ini dihadiri Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Anggota DPD RI Adilla, dan para pejabat eselon I, II, Staf Khusus Menteri, lingkup Kementan RI dan segenap unsur Forkompinda Kota Malang, Jawa Timur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES