Wisata

Bukit Watu Geligir, Daya Tarik Wisata Terpendam Desa Tertinggal

Jumat, 14 Agustus 2020 - 08:52 | 447.46k
Panorama alam di puncak Bukit Watu Geligir, Desa Tambak Ukir, Probolinggo. (foto: Kang Dolex/TIMES Indonesia)
Panorama alam di puncak Bukit Watu Geligir, Desa Tambak Ukir, Probolinggo. (foto: Kang Dolex/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, Jatim memang berstatus desa tertinggal. Tapi di balik itu, desa dengan 1.593 penduduk ini punya daya tarik wisata terpendam. Bukit Watu Geligir namanya.

Bukit di kaki Gunung Argopuro ini menyajikan panorama alam pegunungan yang sejuk dipandang. Ia menambah kekayaan pesona alam Kabupaten Probolinggo yang tiada akhir (Endless Probolinggo) di dataran tinggi.

Ia berjarak sekitar 20 kilometer dari PLTU Paiton dengan waktu tempuh 45 menit. Atau sekitar 30 kilometer dari Kantor Bupati Probolinggo di Jl. Panglima Sudirman, Kelurahan Patokan, Kota Kraksaan dengan waktu tempuh 1 jam.

Tim Eksplor Probolinggo, Kamis (13/8/2020) berkunjung ke bukit ini. Mengendarai motor, hingga ke lokasi. Kemudian mendirikan tenda dan menikmati panorama alam.

Melepas penat usai menjalani rutinitas. "Masyarakatnya tradisional, panorama alamnya recomended untuk dikunjungi," kata Mahdi, tim Eksplor Probolinggo kepada TIMES Indonesia.

Dengan daya tarik seperti itu, pria yang juga anggota DPRD Jawa Timur ini yakin, Bukit Watu Geligir bakal menyedot banyak wisatawan datang. Bahkan menurutnya, bisa mengalahkan Savana Bukit Betitang di Kecamatan Tiris, yang kini viral.

"Jika dikelola dengan baik, Bukit Watu Geligir ini bisa menjadi obyek wisata yang punya dampak ekonomi pada masyarakat sekitar," ujar pria yang juga pembina komunitas Prajurit Pecinta Photographi (PPP) ini.

Berdasarkan Publikasi Kecamatan Kotaanyar Dalam Angka 2019 oleh BPS Kabupaten Probolinggo, mayoritas penduduk Desa Tambak Ukir hidup bertani. Sementara lahan sawah yang tersedia hanya sedikit.

Dari 584,00 hektar luas wilayah yang dimiliki, tanah sawah tercatat seluas 16,00 hektar saja. Sedangkan tanah kering seluas 568,00 hektar.

Secara geografis, Desa Tambak Ukir berada di dataran tinggi. Di sebelah timur, ia berbatasan dengan Desa Kalisari atau Desa Tepos, Kecamatan Banyuglugur, Situbondo. Sebelah selatan, berbatasan dengan hutan yang dikelola Perhutani.

Kemudian di sebelah barat, berbatasan dengan Desa Blimbing, Kecamatan Pakuniran. Adapun di sebelah utara, Desa Tambak Ukir berbatasan dengan Desa Curahtemu, Kecamatan Kotaanyar.

Desa ini merupakan satu-satu desa tertinggal di Kabupaten Probolinggo berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2020. Tapi di balik itu, Desa Tambak Ukir punya daya tarik wisata yang potensial dikembangkan: Bukit Watu Geligir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES