Pendidikan

Guru Besar Biologi UIN Maliki Malang Temukan Inovasi Jamu Nanoteknologi

Jumat, 14 Agustus 2020 - 07:03 | 93.47k
Acara pengukuhan guru besar UIN Maliki Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Acara pengukuhan guru besar UIN Maliki Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Prof. Dr. drh. Hj. Bayyinatul Muchtaromah, M.Si merupakan salah satu Guru Besar Bidang Ilmu Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang (UIN Malang) mengembangkan jamu berbasis nano teknologi.

Ini ia sampaikan saat orasi pengukuhan guru besar di Gedung Rektorat lantai 5, Rabu (12/08/2020) yang berjudul "Pengembangan Jamu Tradisional Berbasis Nano Teknologi (Suatu Upaya Sainstifikasi dan Herbal Indonesia).

Menurutnya, jamu berbasis nano teknologi akan memberikan manfaat dan memiliki peran yang besar dalam upaya standarisasi sainstifikasi dan herbal Indonesia.

guru-besar-UIN-Malang-b.jpg

"Jamu ini merupakan ramuan yang berasal dari bahan alam digunakan untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, pemulihan kesehatan, kebugaran, dan kecantikan," jelasnya.

Selain itu, jamu memiliki kekhasan lokal karena metode pembuatan, bahan atau cara cara untuk membuatnya sangat terkait dengan tradisi setempat.

"Kendala dari jamu itu biasanya pahit, lalu kelarutan yang rendah. Selain itu, kita membutuhkan dosis yang besar untuk masuk ke dalam sirkulasi darah,"

Bayyinatuh memberikan solusi untuk kendala tersebut dengan nanoteknologi, hasilnya disebut nanopartikel.

"Nanopartikel ini akan memudahkan ekstrak terserap dalam plasma darah dan lebih efektif untuk mencapai target obat itu sendiri. Lalu, partikel herbal lebih mudah menyebar dalam sirkulasi darah, pencapaian pada target pengobatan lebih akurat," terangnya.

Guru Besar Biologi UIN Malang tersebut menegaskan bahwa pada era-modern ini nano teknologi berkembang pesat, termasuk dalam bidang kesehatan. Penelitian yang dilakukannya tersebut akan berdampak pada kesadaran masyarakat dalam penggunaan produk alami. Jamu menjadi alternatif obat yang akan berpeluang besar untuk berbagai pihak, mulai dari peneliti, industri jamu hingga Unit Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Pada akhir acara pengukuhan tersebut Rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr. H. Abdul Haris, M.Ag, menyampaikan rasa bangga kepada Guru Besar Biologi UIN Malang. Haris berharap penelitian tentang jamu nanoteknologi dapat dilanjutkan untuk memberikan manfaat dan kontribusi yang luar biasa bagi seluruh manusia. "Saya melihat tema yang disajikan tentang jamu nanoteknologi ini sangat menarik. Konsep yang dipaparkan tersebut sesuai dengan kondisi saat ini, di mana kita sedang menghadapi pandemi," ucapnya. (*)

Edisi-Jumat-14-Agustus-2020-Jamu-Nano-Teknologi.jpg

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES