Peristiwa Daerah

Bincang Transformasi Digital Kemenkeu RI, Hasan Chabibie: Teknologi itu Jiwa Zaman

Kamis, 13 Agustus 2020 - 18:56 | 90.66k
M. Hasan Chabibie dalam Bincang Transformasi (FOTO: Istimewa)
M. Hasan Chabibie dalam Bincang Transformasi (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di tengah kondisi saat ini, teknologi merupakan jiwa zaman. Demikian pendapat Plt Kepala Pusdatin Kemendikbud RI, M Hasan Chabibie dalam Bincang Transformasi Digital yang diselenggarakan Kementerian Keuangan RI (Kemenkeu RI), Rabu (12/08/2020).

Menurutnya, di tengah pandemi, perubahan merupakan keniscayaan. Para pelaku usaha, pegiat bisnis, juga para pemimpin dunia bergerak untuk menangkap perubahan, dengan mengikuti perkembangan situasi serta memaksimalkan teknologi.

Dalam agenda ini, terjadwal sebagai pembicara  yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekjen Kementerian Keuangan Hadiyanto, Sekjen Kementerian Dalam Negeri Muhammad, dan beberapa pembicara lain. Asisten Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjadi moderator dalam agenda ini.

Hasan Chabibie, Plt Kepala Pusdatin dalam pemaparannya menyampaikan bahwa petuah Ki Hajar Dewantara masih sangat relevan hingga kini.

M-Hasan-Chabibie-3.jpg

"Izinkan saya mengutip petuah dari Ki Hajar Dewantara. Pada sebuah karya, Ki Hajar menuliskan: 'Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai dengan kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbunya kodrat itu," demikian ungkap Hasan.

Dalam konteks ini, ungkap Hasan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan semaksimal mungkin memfasilitasi, bagaimana tumbuh berkembang seorang peserta didik dan anak-anak kita, sehingga bisa mencapai apa yang mereka cita-citakan.

"Namun, pada sisi lain, kita berhadapan dengan satu kondisi demografi yang demikian, dengan 514 kabupaten-kota, ada 59 juta siswa yang terlibat dalam pusaran kegiatan pendidikan. Ini tentu tidak mudah, untuk bersama-sama kita menjemput masa depan," jelasnya.

"Saya ingat pepatah lama, bahwa jika ingin berjalan cepat kita bisa saja jalan sendirian. Tapi, jika ingin berjalan jauh, maka harus bersama-sama. Kita mengupayakan bagaimana 59 juta siswa ini bisa berjalan bersama-sama. Sehingga, diharapkan apa yang dicita-citakan adik kita bisa tercapai," terang Hasan yang juga penulis buku 'Digital Literasi'.

Ia menjelasan, bahwa dalam perubahan kultur pendidikan dan dunia kerja, itu mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman, dengan penggunaan teknologi. "Kami sangat meyakini, teknologi itu nafasnya zaman. Siapa yang hari ini menguasai itu, Insya Allah akan bisa beradaptasi dengan perubahan," ungkapnya di hadapan ratusan peserta Bincang Transformasi itu.

Melihat masa depan, M. Hasan Chabibie menilai penting kerjasama antar pihak untuk jembatan transformasi. Di sektor pendidikan juga sama, apalagi karena pandemi.

"Sehingga mau tidak mau, senang tidak senang dengan segala kritikan yang kami terima, dengan segala masukan yang kami dengarkan, juga saran-saran yang nantinya akan kami ikhtiarkan dalam proses ke depan, maka pembelajaran jarak jauh itu akan menjadi opsi, sebagaimana disampaikan oleh Mas Menteri Nadiem M Makarim," ujarnya.

Plt Kepala Pusdatin Kemendikbud RIHasan Chabibie menjelaskan, pihaknya membuka dialog dan ruang kolaborasi untuk semua pihak, untuk memajukan serta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Munawir Aziz
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES