Peristiwa Daerah

Warga Desa Morodadi Keluhkan Soal Penarikan Mobil Desa, Ini Penjelasan Pj Kades

Kamis, 13 Agustus 2020 - 18:06 | 36.33k
Mobil Desa milik Desa Morodadi sementara berada di Desa Pandang. (FOTO: Abdul H Husain/TIMES Indonesia)
Mobil Desa milik Desa Morodadi sementara berada di Desa Pandang. (FOTO: Abdul H Husain/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PULAU MOROTAI – Warga Desa Morodadi Kecamatan Morotai Selatan Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara keluhkan keputusan Pj Kades Safia Do'a untuk merumahkan sementara mobil desa di rumahnya di Desa Pandanga. Pj Kades Morodadi punya alasan tersendiri ketika memutuskan untuk menarik mobil desa tersebut.

"Mobil Desa itu sebelumnya dipegang sopirnya mantan kades kita pak Johan. Tapi, tidak tau alasan apa sudah diambil Pj Kades Safia Do'a dan dibawa kerumahnya di Desa Pandanga kurang lebih sudah satu bulan," ungkap IT warga Desa Morodadi, Kamis (13/8/2020) sore.

Hal tersebut kata dia, membuat sejumlah warga kesulitan ketika punya kebutuhan karena tidak ada mobil lagi di Desa. Padahal, sebelumnya warga sangat terbantu dengan adanya mobil desa itu.

Menurutnya, baru beberapa hari lalu ada warga yang sakit hendak dibawa ke RSUD juga tidak ada mobil. Sehingga mereka harus mencari alternatif lain demi membantu keselamatan warga.

"Kalau boleh Pj Kades segera kembalikan mobil itu ke Desa Morodadi karena itu mobil diperuntukkan untuk melayani kebutuhan masyarakat desa maupun BUMDes yang kelola peternakan ayam petelur. Jangan parkir di Pandanga," pintanya.

Berangkat dari keluhan warga, TIMES Indonesia mengonfirmasi mantan Kades Morodadi, Johan Murdiono selaku driver sekaligus penanggung jawab mobil Desa.

"Memang saya ditunjuk oleh Desa dan ditetapkan sebagai sopir mobil Desa oleh Dinas Perhubungan saat mobil itu diserahkan ke Desa Morodadi dan mobil itu selama ini digunakan melayani kepentingan masyarakat Morodadi dan BUMDes yang mengelola peternakan ayam petelur," terangnya.

Namun, kata Johan, dirinya juga bingung karena tidak tahu apa kesalahannya sehingga mobil tersebut ditarik oleh Pj Kades Safia Doa tanpa keterangan.

"Mobil Desa itu Pj Kades ambil dan simpan di rumahnya di desa Pandanga sudah satu bulan lebih karena diambil dari saya sejak awal bulan juli," katanya

Soal keluhan warga, Johan mengakui untuk membantu warga tidak bisa lagi karena mobil sudah tidak ada di Desa lagi. "Memang ada warga yang sakit hendak dibawa ke RSUD tapi tidak ada mobil Desa cari mencari alternatif lain," ujarnya.

Sementara Pj Kades Morodadi, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler pada Kamis sore jelang malam mengakui bahwa mobil Desa Morodadi ia amankan dirumahnya di Desa Pandanga. "Mobil Desa Morodadi saat ini saya amankan di rumah di Desa Pandanga," ungkapnya

Alasannya ujar Sofia, karena mobil tersebut sebelumnya rusak saat dipakai mantan kades dan berada di bengkel. "Tapi, belum diambil mantan kades, orang bengkel malah pakai kesana kemari, saya takut rusaknya tambah parah makanya, saya desak harus cepat ambil dari bengkel."

Saat mau diambil, uang perbaikan tidak cukup menurut mantan kades, karena uang perbaikan 3 juta. Makanya, uang Desa di pakai 1 juta untuk tambah bayar biaya perbaikan di bengkel.

"Alasan tersebut, makanya saya harus amankan mobil Desa di rumah saya, sambil  mencari drivernya yang amanah. Agar mobil desa tetap aman dan dinikmati oleh masyarakat Morodadi yang membutuhkannya," ucapnya.

Menurut Pj Kades, mobil tersebut diparkir saja dirumahnya di Desa Pandanga. Setelah ada  driver, baru akan diserahkan. "Mobil di Pandanga juga cuma parkir saja dan selama ini tidak ada yang telepon saya atau hubungi saya untuk pinjam pakai." tangkisnya.

Lanjut Safia, kalau ada warga pinjam pakai pasti saya kasih yang penting tanggung jawab.

"Saya mau parkir di kantor Desa mobil ini pasti tidak aman, karena pintu kanan tidak bisa dikunci lagi. Kemarin, anggota BPD ambil karena mau pakai untuk bakti di lokasi upacara di Desa Nakamura, tapi mereka tidak jadi pakai karena ban mobil benangnya sudah keluar dan  waktu saya parkir juga keadaan bannya sudah demikian."

Pada prinsipnya tegas Safia, warga Morodadi siapa saja mau pinjam pakai dipersilakan. Yang penting tanggung jawab dan BBM nya diisi. "Besok saya akan tandatangani surat penunjukkan driver mobil tersebut. Warga siapa saja pinjam boleh tapi tetap drivernya yang sudah ditentukan."

Sementara Kadis Perhubungan, Hadad Hi Hasan, saat dikonfirmasi soal status mobil desa untuk Pemerintah Desa Morodadi tersebut, dirinya menyampaikan bahwa mobil tersebut bantuan melalui Dishub lalu diberikan ke sejumlah desa di Pulau Morotai untuk kepentingan masyarakat dan BUMDes. Tapi soal sopir itu kewenangan kepala Desa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES