Kopi TIMES

Solusi Pencegahan Virus Corona Menurut Ajaran Islam

Rabu, 12 Agustus 2020 - 23:27 | 51.76k
Ghifari Ahmad Dzaky, Mahasiswa Universitas Islam Indonesia.
Ghifari Ahmad Dzaky, Mahasiswa Universitas Islam Indonesia.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Virus Corona merupakan virus berbahaya yang mampu menjangkit dari satu spesies ke spesies lain, termasuk manusia. Diketahui virus Corona berasal dari Kota Wuhan di China. Virus Corona merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan manusia dan Virus ini memiliki hubungan dengan penyebab SARS dan MERS. Bahaya dari virus Corona dapat menyebabkan kematian.

Pasien yang terinfeksi dan sembuh akan mengalami kerusakan permanen pada paru-paru dan antibody. Saat ini virus Corona telah menginfeksi lebih dari 100 negara, mengakibatkan 6.400 orang meninggal, serta menyebabkan krisis ekonomi diseluruh negara. 

Kemunculan wabah virus Corona bukanlah hal baru. Sejarah telah membuktikan bahwa pernah terjadi penyebaran wabah seperti virus Corona dalam sejarah Islam. Islam sebagai pedoman hidup selalu memberi imbauan untuk dapat menangani penyebaran wabah mematikan seperti virus Corona. Dalam sebuah hadist dijelaskan : “Jika kalian mendengar ada wabah tha’un dalam satu tempat, maka janganlah kalian masuk ke dalamnya. Dan jika kalian ada di dalamnya maka janganlah kalian keluar darinya” (Muttafaq ‘Alaih).

Hadist tersebut menerangkan bahwa Nabi menganjurkan umatnya untuk bersikap logis dan mengikuti hukum alam dalam mengambil langkah. Nabi tidak mengajarkan untuk menantang keadaan tanpa perhitungan yang matang dengan dalil, “Allah pasti akan menolong kita”.

Dalam penanganan virus Corona menjaga kebersihan merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat dunia. Panduan menjaga kebersihan telah disampaikan oleh Rasulullah SAW sekitar 14 abad yang lalu. Dalam sebuah hadis disebutkan: “Seorang mukmin yang kuat (fisik, mental, jiwa, dan raga) lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan.” (HR Muslim).

Adapun cara menjaga kebersihan dapat dilakukan dengan membersihkan diri dan lingkungan sekitar agar tetap bersih. Selain itu Rasulullah juga menganjurkan untuk isolasi bagi yang sedang sakit agar penyakit yang dialaminya tidak menular kepada yang lain. Sebagaimana dalam hadis: "Janganlah yang sakit dicampurbaurkan dengan yang sehat." (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah). Dengan demikian, penyebaran wabah penyakit menular dapat dicegah dan diminimalisir.

Kegiatan social distance harus dilaksanakan dengan tertib, seperti masalah ibadah, diberlakukan shalat berjamaah di rumah sebagai pengganti shalat di masjid . Shalat Jumat pun boleh diganti dengan shalat dzhuhur di rumah guna menghindari wabah penyakit. Semua hal itu telah dijelaskan dalam sebuah kaidah fikih, yakni la dharara wala dhirar; 'tidak boleh berbuat mudarat dan hal yang menimbulkan mudarat' (HR Ibn Majah dan Ahmad ibn Hanbal dari Abdullah ibn 'Abbas) kemudian kaidah ini dijadikan sebagai pedoman untuk menjauhi hal-hal yang berbahaya.

Untuk memaksimalkan langkah penanganan kita dapat melakukan usaha medis dengan berobat sebagaimana disarankan oleh Rasulullah Muhammad Saw. Sebuah hadist menjelaskan "Aku pernah berada di samping Rasulullah SAW. Lalu, datanglah serombongan Arab dusun. Mereka bertanya, 'Wahai, Rasulullah, bolehkah kami berobat?' Beliau menjawab, 'Iya, wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab, Allah tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit.' Mereka bertanya, 'Penyakit apa itu?' Beliau menjawab, 'Penyakit tua.'" (HR Ahmad, Bukhari dalam al-Adabul Mufrad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan at-Tirmidzi).

Dalam menghadapi terus meningkatnya penyebaran virus Corona, umat muslim dapat memaksimalkan usaha sistematik dan struktural, kita harus percaya akan kekuatan dan pertolongan yang mahakuasa serta memaksimalkan keilmuan sains yang kita miliki.

Mari bersama untuk mulai memperbaiki pola hidup  menjadi lebih baik, lebih disiplin, baik dalam memilih makanan sehat untuk dikonsumsi dan juga tempat tinggal bersih dan terjaga untuk ditempati. Selain itu mari sadarkan diri agar terus berusaha, berdoa dan berserah pada yang maha kuasa dan selalu berharap agar wabah pandemi virus Corona ini dapat segera berakhir dan sebagai makhluk ciptaanya yang lemah, kita dapat kembali menjalani hidup kita yang normal, lebih peduli kepada sesama dan terus menjaga lingkungan kita dari berbagai macam penyakit apapun dengan menerapkan pola hidup sehat.

***

*)Oleh: Ghifari Ahmad Dzaky, Mahasiswa Universitas Islam Indonesia.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES