Peristiwa Nasional

Disowani Mendikbud RI Nadiem Makarim, Rais Aam PBNU: NU Harus Terus Bekerja Sama dengan Kemendikbud

Rabu, 12 Agustus 2020 - 16:40 | 113.72k
Nadiem Makarim saat bertemu Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar. (foto: PBNU for TIMES Indonesia)
Nadiem Makarim saat bertemu Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar. (foto: PBNU for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTAMendikbud RI Nadiem Makarim berkunjung ke Gedung PBNU Jl Kramat Raya 164 Jakarta. Ia sowan menemui Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar

Tiba sekitar pukul 13.00, Nadiem menemui Rais Aam di kantor beliau di lantai 4 Gedung PBNU. “Saya bersilaturahmi dengan beliau untuk mohon doa restu dalam menghadapi tugas-tugas berat," kata Nadiem.

Pada kesempatan itu, Rais Aam menegaskan arahannya bahwa Nahdlatul Ulama harus terus bekerja sama erat dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Ini wajib. Karena menyangkut masa depan anak-anak kita dan masa depan bangsa. Maka NU wajib terus melibatkan diri dan menyertai program-program Kemendikbud, lebih-lebih lagi dalam upaya-upaya perbaikan dan pembaharuan, termasuk Program Organisasi Penggerak (POP)," kata Rais Aam. 

PBNU-2.jpg

Dengan kerja sama erat itu, NU dapat ikut mengevaluasi dan mengkritisi kebijakan-kebijakan Kemendikbud secara efektif, demi kemaslahatan bersama.

“Saya sangat berterima kasih atas dukungan dari PBNU dan doa restu Rais Aam, semoga Program Organisasi Penggerak (POP) dapat berjalan dengan baik dan terus berkembang lebih baik lagi," ujar Nadiem. 

Pihaknya telah memutuskan untuk memulai pelaksanaan POP pada Januari 2021 agar lebih leluasa sehingga hasilnya maksimal.

Bersama Rais Aam yang didampingi oleh Katib Aam, Sekjen dan Ketua LP Ma’arif NU PBNU, Mendikbud juga menyempatkan  diri menjelaskan garis besar reformasi pendidikan yang sedang diolah di dalam kementeriannya, seperti gagasan tentang pendidikan merdeka dan sejumlah jabarannya.

Dialog memunculkan banyak keselarasan pandangan antara PBNU dan Kemendikbud, bahkan muncul pula gagasan tentang kegiatan-kegiatan konkret yang dapat dilaksanakan bersama oleh kedua pihak.

Selanjutnya Rais Aam PBNU menegaskan pentingnya sikap objektif dan terbuka.

“Apa pun yang baik harus kita terima dan kita adopsi. Karena hikmah, yaitu ilmu dan gagasan-gagasan yang baik dan mulia, diibaratkan laksana barang yang tercecer bagi orang beriman. Di mana pun kita menemukannya, kita harus mengambilnya," pungkas Rais Aam PBNU saat menerima Mendikbud RI Nadiem Makarim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imam Kusnin Ahmad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES